Page 110 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 110

surat berharga komersial, tagihan yang timbul kemudian hari, jual beli pemilikan aset

                       fisik  oleh lembaga keuangan, Efek bersifat  investasi/ arus kas serta aset keuangan
                       setara, yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.


                    E.  Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/Rights Issue

                             Hak  Memesan  Efek  Terlebih  Dahulu  (HMETD)  Syariah  adalah  hak  yang
                       melekat  pada  saham  yang  termasuk  dalam  Daftar  Efek  Syariah  (DES)  yang

                       memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli efek baru; termasuk

                       saham,  efek  yang  dapat  dikonversikan  menjadi  saham  dan  waran,  sebelum
                       ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut wajib dapat dialihkan.



                    F.  Warran Syariah
                              Warran  berdasarkan  prinsip  syariah  adalah  efek  yang  diterbitkan  oleh  suatu

                       perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek yang termasuk dalam Daftar
                       Efek  Syariah  (DES)  untuk  memesan  saham  dari  emiten  pada  harga  tertentu  untuk

                       jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya tersebut.





                    PERBEDAAN PASAR MODAL SYARIAH DAN KONVESIONAL

                         Perbedaan  secara  umum  antara  pasar  modal  syariah  dengan  pasar  modal

                    konvensional  terletak  pada  tiga  hal,  yaitu  indeks  sahamnya,  instrumen  yang
                    diperjualbelikan,  dan  mekanisme  transaksi  yang  terjadi  pada  pasar  modal  syariah  dan

                    pasar modal konvensional.

                    a.  Indeks Saham Konvensional dan Indeks Saham Islam (Syariah)
                             Perbedaan  mendasar  antara  indeks  konvensional  dengan  indeks  Islam  adalah

                       indeks  konvensional  memasukkan  seluruh  saham  yang  tercatat  di  bursa  dengan

                       mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang terdaftar (listing)
                       sudah sesuai aturan yang berlaku (legal). Terdapat garis pemisah antara indeks saham

                       islam dan indeks saham konvensional. Pertama, jika indeks saham Islan dikeluarkan
                       oleh  suatu  institusi  yang  bernaung  dalam  pasar  modal  konvensional  maka

                       perhitungan  indeks  tersebut  berdasarkan  kepada  saham-saham  yang  digolongkan
                       memenuhi  kriteria-kriteria  syariah,  sedangkan  indeks  konvensional  memasukkan

                       semua  saham  yang  terdaftar  dalam  bursa  efek  tersebut.  Kedua,  jika  indeks  saham
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115