Page 124 - E-Modul Evaluasi Pembelajaran Sesuai Kurikulum Merdeka Berintegrasi Nilai-Nilai Ke- Islaman
P. 124

b)  Validitas konstruksi (Construct Vallidity)
                                         Secara  etimologi,  kata  konstruksi  mengandung  arti  susunan,
                                         kerangka  atau  rekaan.  Secara  terminologis,  suatu  tes  hasil

                                         belajar  dapat  dinyatakan  sebagai  tes  yang  telah  memiliki
                                         validitas kontruksi, apabila tes hasil belajar tersebut ditinjau dari
                                         segi  susunan,  kerangka  atau  rekaannya  telah  dapat  dengan

                                         tepat mencerminkan suatu kontruksi dalam teori psikologis. Tes
                                         hasil  belajar  baru  dapat  dikatakan  telah  memiliki  validitas

                                         susunan apabila butir-butir soal atau item yang membangun tes
                                         tersebut  benar-benar  telah  dapat  dengan  tepat  mengukur
                                         aspek-aspek  berfikir,  seperti:  aspek  kognitif,  afektif  dan

                                         psikomotorik.
                                  2)  Pengujian validitas tes secara empirik

                                     Validitas  empirik  adalah  ketepatan  mengukur  yang  didasarkan
                                     pada  hasil  analisis  yang  bersifat  empirik.  Dengan  kata  lain,
                                     validitas  empirik  adalah  validitas  yang  bersumber  pada  atau

                                     diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Berdasarkan tolak
                                     dari  itu,  maka  tes  hasil  belajar  dapat  dikatakan  telah  memiliki
                                     validitas empirik apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan

                                     terhadap  data  hasil  pengamatan  di  lapangan,  terbukti  bahwa  tes
                                     hasil  belajar  itu  dengan  secara  tepat  telah  dapat  mengukur  hasil
                                     belajar  yang  seharusnya  diungkap  atau  diukur  lewat  tes  hasil

                                     belajar  tersebut.  Untuk  menentuka  validitas  empirik  dapat
                                     dilakukan melalui dua segi, yaitu:

                                     a)  Validitas ramalan (Predictive Validity)
                                         Validitas  ramalan  adalah  suatu  kondisi  yang  menunjukkan
                                         seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat

                                         menunjukkan  kemampuannya  untuk  meramalkan  apa  yang
                                         bakal  terjadi  pada  masa  mendatang.  Contohnya:  tes  seleksi
                                         penerimaan  calon  mahasiswa  dalam  mengikuti  program

                                         pendidikan perguruan tinggi, misalnya adalah suatu tes  yang
                                         diharapkan mampu meramalkan keberhasilan studi para calon
                                         mahasiswa  dalam  mengikuti  program  pendidikan  tersebut

                                         dimasa-masa akan datang.
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129