Page 131 - E-Modul Evaluasi Pembelajaran Sesuai Kurikulum Merdeka Berintegrasi Nilai-Nilai Ke- Islaman
P. 131

hasil tes berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak
                                  berarti.
                              b.  Cara-cara mencari besarnya reliabilitas

                                  1)  Metode bentuk paralel
                                     Tes  paralel  atau  tes  ekuivalen  adalah  dua  buah  tes  yang
                                     mempunyai  kesamaan  tujuan,  tingkat  kesukaran  dan  susunan,

                                     tetapi butir-butir soalnya berbeda. Disebut dengan alternate forms
                                     method (parallel forms). Dengan metode bentuk paralel, misalnya

                                     tes matematika seri A yang akan dicari reliabilitasnya dan tes seri
                                     B  diteskan  kepada  sekelompok  siswa  yang  sama,  kemudian
                                     hasilnya dikorelasikan, koofisien korelasi dari kedua hasil tes inilah

                                     yang  menunjukkan  koofisien  reliabilitas  tes  seri  A.  Jika
                                     koofisiennya  tinggi  maka  tes  tersebut  sudah  reliabel  dan  dapat

                                     dipergunakan  sebagai  alat  pengetes  yang  terandalkan.  Dalam
                                     menggunakan metode tes paralel ini pengetes harus menyiapkan
                                     dua buah tes, dan masing-masing dicobakan pada kelompok siswa

                                     yang  sama,  oleh  karena  itu  disebut  juga  double  test-double  trial
                                     method.  Penggunaan  metode  ini  baik  karena  siswa  dihadapkan
                                     kepada  dua  macam  tes  sehingga  tidak  ada  faktor  “masih  ingat

                                     soalnya”  yang  dalam  evaluasi  disebit  adanya  practice-effect  dan
                                     carry-over effect, artinya ada faktor yang dibawa oleh pengikut tes
                                     karena sudah mengerjakan soal tersebut. Kelemahan dari metode

                                     ini  adalah  bahwa  pengetes  pekerjaannya  berat  karena  harus
                                     menyusun dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama

                                     untuk mencoba dua kali tes.
                                  2)  Metode tes ulang (Test-retest Method)
                                     Dalam menggunakan teknik ini pengetes hanya memiliki satu seri

                                     tes,  tetapi  dicobakan  dua  kali,  maka  metode  ini  dapat  disebut
                                     dengan  single-test-double-triaal  method.  Kemudian  hasil  dari
                                     kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.

                                  3)  Metode belah dua atau Split-half Method
                                     Pada  metode  ini  pengetes  hanya  menggunakan  sebuah  tes  dan
                                     dicobakan satu kali. Oleh karena itu disebut juga single-test-single-

                                     trial  method.  Berbeda  dengan  metode  pertama  dan  kedua  yang
                                     setelah  ditentukannya  koofisien  korelasi  lansung  ditafsirkan  itulah
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136