Page 24 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 24

18  Metodologi Latihan  Olahraga


                  latihan  melawan  beban  yang  melampaui  kemampuan  normal.  Minimal  beban  lebih
                  yang dicapai paling sedikit 30% dari usaha maksimal.

                         Suharno  (1985)  mengemukakan  bahwa latihan  harus  mengakibatkan  tekanan
                  (stress) terhadap fisik dan mental atlet. Beban latihan yang dikerjakan atlet sebaiknya

                  benar-benar  dirasakan  berat  oleh  atlet,  kemudian  timbul  rasa  lelah  secara  fisik  dan

                  mental  atlet  secara  menyeluruh.  Tekanan  (strees)  fisik  ditimbulkan  dengan  cara
                  memberikan beban latihan yang lebih dari batas kemampuan atlet. Beban latihan fisik

                  yang cukup berat yang diberikan akan menimbulkan kelelahan fisiologis dan anatomis.
                  Akibat  pemberian  latihan  beban  fisik  tersebut  organisme  atlet  akan  mengalami

                  perubahan  dan  beradaptasi.,  dan  selanjutnya  atlet  akan  mengalami  kenaikan
                  kemampuan (super-kompensasi). Strees mental ditimbulkan dengan cara memberikan

                  beban latihan fisik yang berat yang mempengaruhi cipta, rasa dan karsa atlet. Akibat

                  beban  fisik  tersebut  dapat  meningkatkan  kemampuan  mental,  antara  lain  daya
                  konsentrasi, daya juang, keberanian, disiplin.



                  Prinsip Spesialisasi
                         Yang  dimaksud  prinsip  spesialisasi  atau  kekhususan  latihan  adalah  bahwa

                  latihan harus dikhususkan sesuai dengan kebutuhan pada setiap cabang olahraga dan

                  tujuan  latihan.  Kekhususan  latihan  tersebut  harus  diperhatikan,  sebab  setiap  cabang
                  olahraga dan bentuk latihan memiliki spesifikasi yang berbeda dengan cabang olahraga

                  lainnya. Spesifikasi tersebut antara lain cara melakukan atau gerakan berolahraga, alat
                  dan lapangan yang digunakan, sistem energi yang digunakan.

                         Menurut  Bompa  (1994),  bahwa  latihan  harus  bersifat  khusus  sesuai  dengan
                  kebutuhan olahraga dan pertandingan yang akan dilakukan. Perobahan anatomis dan

                  fisiologis dikaitkan dengan kebutuhan olahraga dan pertandingan tersebut. Bowers dan

                  Fox  (1992)  mengungkapkan  bahwa  dalam  mengatur  program  latihan  yang  paling
                  menguntungkan  harus  mengembangkan    kemampuan    fisiologis    khusus    yang

                  diperlukan untuk melakukan keterampilan olahraga atau kegiatan tertentu.
                         Spesialisasi  menunjukkan  unsur  penting  yang  diperlukan  untuk  mencapai

                  keberhasilan  dalam  olahraga.  Spesialisasi  bukan  proses  unilateral  tetapi  satu  yang
                  kompleks yang didasarkan pada suatu landasan kerja yang solid dari perkem-bangan

                  multilateral.  Dari  latihan  pertama  seorang  pemula  hingga  mencapai  atlet  dewasa,


                                                           18
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29