Page 13 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 13

Untuk  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi,  Indeks  Pembangunan  Manusia  serta

                  menurunkan  tingkat  kemiskinan  dan  tingkat  pengangguran  maka  dapat  direkomendasikan
                  kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai berikut :

                   1.  Memanfaatkan Dana Desa dengan program cash for Work.
                   2.  Pembangunan berkelanjutan infrastruktur khususnya pada sektor pertanian dan pariwisata.
                   3.  Mendorong investasi di wilayah Bengkulu dengan cara menawarkan kepada investor untuk
                      mengolah sumber daya alam terutama dalam sektor pertanian
                   4.  Memanfaatkan  APBN  dan  APBD  untuk  meningkatkan  kompetensi  SDM,  yaitu  dengan
                      memberikan beasiswa kepada anak-anak Bengkulu yang jumlahnya signifikan.
                   5.  Pemberian bantuan sosial yang tepat sasaran.

                         Penerimaan Negara di tahun 2018 mencapai Rp2,20 triliun atau 86,95 persen dari target
                  mampu  tumbuh  3,85  persen  dari  tahun  2017,  sedangkan  realisasi  belanja  negara  mencapai

                  Rp14,17 triliun atau 97,65 Persen dari pagu. Rendahnya Penerimaan disebabkan oleh peneriman
                  perpajakan  yang  belum  mampu  mencapai  target  yang  telah  ditetapkan  yaitu  sebesar  79,86
                  Persen. Sementara ketergantungan Provinsi Bengkulu ke Pemerintah pusat masih sangat tinggi
                  khususnya dalam pelaksanaan desentralisasi. Tercatat meski mengalami kenaikan penerimaan
                  PAD, namun kesehatan fiskalnya masih kurang.

                         Realisasi  Pendapatan  APBD  secara  agregat  pemerintah  daerah  lingkup  Provinsi
                  Bengkulu sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai Rp11,35 triliun atau turun 1,52 Persen
                  dibandingkan tahun 2017. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh Dana Transfer dari Pusat

                  yang mengalami penurunan 3,58 Persen. Sementara PAD mampu tumbuh 5,84 Persen dan Lain-
                  lain  Pendapatan  yang  sah  juga  mampu  tumbuh  315,90  Persen.  Penurunan  pendapatan
                  disebabkan oleh alokasi DAK Fisik yang turun signifikan mencapai 29,78% dari tahun 2017.

                         Dari analisis kesehatan fiskal, diketahui bahwa semua pemda di Bengkulu kesehatan
                  fiskalnya kurang sehat,  dengan indeks kesehatan fiskal antara 42 sampai dengan 54. Artinya
                  pemda di Bengkulu belum mampu membiayai belanja daerahnya secara mandiri. Secara umum,
                  pengelolaan  fiskal  melalui  APBD  Kabupaten/Kota/Provinsi  di  Bengkulu  secara  agregat  dapat
                  diringkas sebagai berikut:

                   1.  Pendapatan  meskipun  secara  agregat  menurun  dari  tahun  2017  yang  disebabkan  oleh
                      penurunan Dana transfer, namun dari kemandirian fiskal lebih baik, karena PAD dan Lain-
                      lain pendapatan yang sah mampu tumbuh.
                   2.  Rasio PAD sangat kecil sehingga APBD Pemda di wilayah Bengkulu masih tergantung dari
                      Transfer ke Daerah.

                   3.  PAD di wilayah Bengkulu belum mampu untuk membiayai belanja mandatory.
                   4.  Pengelolaan Belanja telah mulai lebih baik dilihat dari belanja langsung dan belanja tidak
                      langsung  yang  mampu  tumbuh  yang  diharapkan  dapat  memberikan  pegaruh  terhadap
                      pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.






                    x     KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN
                          PROVINSI BENGKULU
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18