Page 14 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 14

5.  Belanja pegawai masih mengambil porsi APBD yang signifikan, bahkan di Kota Bengkulu
                      rasio belanja pegawai terhadap total belanja pegawai lebih dari 50 Persen.
                   6.  Ruang fiskal yang terbatas mengakibatkan rasio belanja modal menjadi rendah.
                   7.  Pembiayaan  yang  persentasenya  kecil  apabila  dibandingkan  dengan  pagu  belanja
                      menunjukkan  bahwa  pemerintah  daerah  masih  memperhatikan  asas  kehati-hatian  (tidak
                      ekspansif), pembiayaan ini bertujuan untuk menutup defisit yang terjadi.
                   8.  SILPA  Tahun  2018  menunjukkan  besaran  yang  lebih  kecil  dari  tahun  2017,  hal  ini
                      menunjukkan bahwa Pemda di Wilayah Bengkulu mampu memanfaatkan sumber-sumber
                      pendapatan untuk dibelanjakan.

                         Pendapatan  Konsolidasi  yang  merupakan  gabungan  dari  APBD  dan  APBN  Provinsi
                  Bengkulu  sampai  dengan  akhir  2018  sebesar  Rp3.837,97  milyar  atau  naik  5,63  Persen
                  dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, sementara Belanja Pemerintah Umum
                  mencapai Rp15.839,80 milyar atau naik 2,67 Persen dibandingkan periode yang sama tahun
                  2017. Naiknya pendapatan pemerintah umum disumbangkan oleh Pendapatan Perpajakan yang

                  mengalami  kenaikan  5,55  persen  dan  Pendapatan  Bukan  Pajak  (PNBP)  yang  mengalami
                  kenaikan sebesar 20,20 persen. Sementara naiknya Belanja Pemerintah Umum dipengaruhi oleh
                  belanja Pemerintah yang mengalami kenaikan 4,23 Persen. Sementara dari analisis atas laporan
                  opersional  konsolidasi  dapat  diketahui  bahwa  Provinsi  Bengkulu  belum  mampu  mendanai
                  belanja dari pendapatan yang diterima, hal ini dibuktikan  dari  Net lending/borrowing  terhadap
                  PDRB   Provinsi   Bengkulu  sebesar -6,58 persen.

                         Dari analisis tematik, dapat diketahui bahwa dana desa mampu sebagai instrumen untuk
                  meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui peningkatan Indeks Pembangunan

                  Manusia dan penurunan tingkat kemiskinan.

                         Dari ringkasan kajian tersebut di atas, direkomendasikan kepada pemangku kepentingan
                  hal-hal sebagai berikut:

                  1.  Dalam usaha untuk peningkatan PDRB, Pemda se-Provinsi Bengkulu harus memfokuskan
                      kebijakan  fiskalnya  melalui  alokasi  APBN  dan  APBD  ke  sektor  Pertanian.  Untuk
                      menurunkan  tingkat  kemiskinan  dan  pengangguran,  pemda  dapat  memanfaatkan  Dana
                      Desa  dengan  program  cash  for  Work.  Kebijakan  Dana  Desa  pada  tahun  2019  yang
                      digunakan  untuk  pembangunan  desa  dan  pemberdayaan  masyarakat  harus  dapat
                      semaksimal  mungkin  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  desa  melalui

                      program  cash  for  work.  Dengan  program  ini  diharapkan  mampu  menekan  tingkat
                      kemiskinan khususnya di pedesaaan.
                  2.  Terkait  dengan  target  RPJMD  indikator  ekonomi  di  Bengkulu,  Pemerintah  Provinsi
                      direkomendasikan untuk melakukan rasionalisasi target yang telah ditetapkan agar lebih
                      realistis,  Rasionalisasi  target  khusunya  untuk  indikator  pertumbuhan  ekonomi,  inflasi,
                      tingkat penganguran dan tingkat kemiskinan.







                                                                KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN        xi
                                                                             PROVINSI BENGKULU
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19