Page 70 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 70
Realisasi Lain-lain pendapatan yang sah secara agregat lingkup
Lain-Lain
Pendapatan Provinsi Bengkulu sampai dengan akhir 2018 sebesar Rp141,24 milyar
Yang Sah
mengalami atau mengalami peningkatan sebesar 315,90 Persen dibandingkan
peingkatan
yang signifikan tahun 2017. Peningkatan Lain-Lain Pendapatan yang sah disumbangkan
mencapai oleh Pendapatan lain-lain yang meningkat 7.661,46 Persen. Sementara
315.90 persen
Pendapatan Hibah mengalami penurunan sebesar 96,61%.
Besarnya Lain-Lain pendapatan yang sah secara agregat dipengaruhi oleh 2
Kabupaten penyumbang terbesar yaitu Kabupaten Kaur dan Provinsi Bengkulu.
Penerimaan jasa giro dan bunga dari penempatan iddle kas pada RKUD di bank umum
atau bank daerah sangat mempengaruhi atas pencapaian pendapatan ini. Selain itu juga
berasal dari meningkatnya penerimaan dividen Bank Bengkulu pada beberapa Pemda
dan Dividen dari Perusahaan Daerah Air mimum di Kota Bengkulu.
C. BELANJA DAERAH
1. Belanja Daerah Langsung dan Tidak Langsung
Belanja Tidak Realisasi Belanja tidak langsung pemda lingkup Bengkulu pada
langsung dan tahun 2018 sebesar Rp4,77 triliun atau 92,89 Persen dari pagu. Realisasi
Belanja
Langsung ini meningkat 0,81 Persen dibandingkan realisasi pada tahun 2017.
meningkat tipis
Sementara realisasi Belanja Langsung sebesar Rp4,91 triliun atau
85,42% dari pagu. Realisasi ini meningkat 0,36 Persen dari realisasi
tahun 2017.
Tabel III.3
Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung Pemda Lingkup Bengkulu
s.d. Akhir Tahun 2017 dan Tahun 2018
(dalam milyar rupiah)
2017 2018 Kenaikan/
Uraian
Pagu Realisasi Persentase Pagu Realisasi Persentase Penurunan
Belanja 11.132,10 9.629,12 86,50% 10.888,26 9.684,92 88,95% 0,58%
Belanja Tidak 4.945,14 4.736,20 95,77% 5.140,11 4.774,61 92,89% 0,81%
Langsung
Belanja Langsung 6.186,95 4.892,91 79,08% 5.748,15 4.910,31 85,42% 0,36%
Sumber: SIKD dan BPKAD lingkup Provinsi Bengkulu (diolah)
Meskipun pada tahun 2018 realisasi belanja daerah mengalami kenaikan, namun
Sumber: SIKD dan BPKAD lingkup Provinsi Bengkulu (diolah)
secara persentase masih di bawah 90 Persen, artinya belanja daerah di Bengkulu belum
efisien. Hal-hal yang menyebabkan realisasi belanja tidak maksimal antara lain
perencanaan yang kurang matang, hal ini terlihat dari belanja langsung yang
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN 49
PROVINSI BENGKULU