Page 78 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 78

120                                 Grafik III. 13
                                               Nilai Kesehatan Fiskal Daerah
                   100

                    80
                          55            55                          57
                    60           47            51     46     51            42     44     49     42
                    40

                    20
                     0
                        Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu  Kaur  Kepahiang  Kota  Lebong Mukomuko  Rejang  Seluma
                                Selatan  Tengah  Utara            Bengkulu              Lebong
                             Sangat kurang   Kurang      Cukup      Bagus      Sangat Bagus   Nilai
                   Sumber: SIKD dan BPKAD lingkup Provinsi Bengkulu (diolah)

                      Berdasarkan Tabel III.8 atau Grafik III.13 dapat diketahui bahwa kesehatan Fiskal
                   Sumber: SIKD dan BPKAD lingkup Provinsi Bengkulu (diolah)
                  Daerah  seluruh  Pemerintah  Daerah  lingkup  Provinsi  Bengkulu  semuanya  pada  level

                  kurang,  artinya  APBD  di  semua  Pemda  lingkup  Bengkulu  belum  mampu  untuk
                  mengelola fiskalnya secara mandiri, hal ini disebabkan karena:
                  1.  Rasio  PAD  sangat  kecil  sehingga  APBD  Pemda  di  wilayah  Bengkulu  masih

                      tergantung dari Transfer ke Daerah.
                  2.  PAD di wilayah Bengkulu belum mampu untuk membiayai belanja mandatory.
                  3.  Belanja  pegawai  masih  mengambil  porsi  APBD  yang  signifikan,  bahkan  di  Kota

                      Bengkulu rasio belanja pegawai terhadap total belanja pegawai lebih dari 50 persen.
                  4.  Ruang fiskal yang terbatas mengakibatkan rasio belanja modal menjadi rendah.
                  5.  Pertumbuhan  PAD  yang  kecil  belum  mampu  untuk  mendorong  fiskal  di  wilayah

                      Bengkulu menjadi sehat. Hal ini perlu terobosan dengan melibatkan pihak swasta
                      melalui investasi untuk menumbuhkan PAD misalnya dengan lebih mengoptimalkan

                      sektor pariwisata yang ada di Bengkulu.
                         Apabila dikaitkan dengan indikator makro ekonomi, nilai kesehatan fiskal di atas
                  juga  sejalan  dengan  data  PDRB.  Sebagaimana  telah  dijelaskan  dalam  Bab  I  bahwa

                  PDRB  wilayah  Bengkulu  19,13  persen  merupakan  andil  dari  Konsumsi  Pemerintah.
                  Walaupun  mempunyai  andil  yang  cukup  besar  tapi  sebagian  besar  Konsumsi
                  Pemerintah digunakan untuk hal yang mandatory atau belanja operasional, sementara

                  belanja modal sangat terbatas, sehingga kurang mampu untuk menumbuhkan investasi.
                  Fiskal yang kurang sehat menjadi salah satu penyebabnya. PDRB yang baik seharusnya
                  dipengaruhi  oleh  pertumbuhan  PMTB  yang  signifikan  yang  dapat  diukur  melalui

                  investasi  maupun  belanja  modal  pemerintah,  artinya  adanya  investasi  masuk  akan
                  menggerakkan  roda  perekonomian  dan  efek  multipliernya  juga  akan  menumbuhkan

                  konsumsi rumah tangga dari kenaikan upah tenaga kerja. Disamping itu investasi juga
                  akan menurunkan tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan.





                                                                KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN        57
                                                                             PROVINSI BENGKULU
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83