Page 76 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 76
Kriteria
No Indikator Uraian Indikator Formula Bobot Subkriteria Polarisasi
(dlm %) Nilai
daerah telah e) >80 20
membelanjakan
untuk kebutuhan
pegawai
6 Penyerapan Rasio ini Realisasi Belanja 10 % a) <80 20 Maksimal
Anggaran digunakan untuk APBD/Pagu
mengukur Belanja APBD b) 80 - 85 40
seberapa besar c) 85 - 90 60
daerah telah d) 90 - 95 80
merealisasikan e) >95 100
belanja sesuai
dengan pagu
belanja yang
telah ditetapkan
7 Rasio Ruang Rasio ini Realisasi ((Total 5 % a) 0 - 10 20 Maksimal
Fiskal digunakan untuk Pendapatan- b) 10 - 20 40
mengukur DAK)-Belanja c) 20 - 40 60
fleksibilitas yang Pegawai tak
dimiliki oleh langsung) d) 40 - 60 80
daerah dalam /Realisasi Total e) >60 100
mengalokasikan Pendapatan
APBD untuk APBD
membiayai
kegiatan yang
menjadi prioritas
daerah.
8 Rasio Rasio ini (Realisasi 5 % a) 0 - 90 20 Maksimal
pendapatan digunakan untuk Pendapatan
daerah dan mengukur tingkat Daerah + b) 90 - 40
penerimaan kemampuan Realisasi Total 100
pembiayaan keuangan Penerimaan c) 100 - 60
daerah untuk Pembiayaan) / 110
merealisasikan (Realisasi Total d) 110 - 80
pendapatan dan Belanja Daerah + 120
penerimaan Realisasi Total e) >120 100
pembiayaan Pengeluaran
dalam mendanai Pembiayaan)
belanja daerah
dan pengeluaran
pembiayaannya.
9 Rasio SiLPA Rasio ini Realisasi Sisa 5 % a) 0 - 20 100 Minimal
digunakan untuk Lebih Perhitungan b) 20 - 40 80
mengukur Tahun Anggaran c) 40 - 60 60
proporsi SiLPA Sebelumnya/
tahun Realisasi Total d) 60 - 80 40
sebelumnya Belanja APBD e) >80 20
dalam mendanai
belanja daerah
tahun berjalan.
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN 55
PROVINSI BENGKULU