Page 22 - E-BOOK REAKSI REDOKS BERBASIS REPRESENTASI KIMIA
P. 22
HCl dan CO2 bukan senyawa ionik melainkan senyawa kovalen yang terjadi
karena pembentukan pasangan elektron. Oleh karena itu, perlu suatu konsep
yang lebih universal dan lebih mudah untuk menjelaskan setiap reaksi
redoks, sehingga pada perkembangannya muncul teori kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi.
B. KONSEP BILANGAN OKSIDASI
1. Bilangan Oksidasi
Atom-atom dalam suatu senyawa mengemban muatan listrik tertentu. Hal
tersebut sangat jelas dalam senyawa ion. Misalnya dalam NaCl, atom
-
+
natrium bermuatan positif (Na ) dan klorin bermuatan negatif (Cl ). Dalam
suatu ikatan kimia tidak semua senyawa memiliki ikatan kovalen ataupun
ikatan ionik murni. Atas dasar tersebut kimiawan Wichelhause (1868)
memperkenalkan istilah valensi sebagai bilangan yang menyatakan afinitas
sutau unsur atau daya tamping unsur dengan unsur lain. Istilah valensi
sesungguhnya banyak diperdebatkan oleh para ahli, sehingga dalam
perkembangannya para ahli menyepakati penggunaan istilah yang lebih
tepat yaitu tingkat oksidasi atau bilangan oksidasi (bilok). Biloks dinyatakan
sebagai derajat zat terhadap harga elektronegativitasnya.
Bilangan oksidasi dinyatakan sebagai derajat zat terhadap harga
elektronegativitasnya
2. Penentuan Bilangan Oksidasi
Berdasarkan kesepakatan para ahli:
apabila dalam suatu apabila atom unsur atom usur yang
ikatan atom unsur memiliki harga memiliki harga
memiliki harga elektronegativitas keelktronegativitas
keeltronegativitas besar maka kecil memiliki
sama disepakati disepakati memiliki biloks positif.
memiliki harga biloks biloks negatif.
0 (nol).
E-Book Reaksi Reduksi Oksidasi Berbasis Representasi Kimia 16