Page 68 - PAI_SISWA
P. 68

B    Dialog Islami


                                      Gambar : seorang guru laki-laki (pak Imron)
                                      yang berdiri di depan kelas sedang menjawab
                                      pertanyaan salah seorang muridnya.











                       Sumber:  Dokumen Kemdikbud
                       Gambar 2.3 : Guru menjelaskan di depan kelas



                            Saat jam pelajaran agama berlangsung…
                        Pak Imron  : “Nah, anak-anak, demikian tadi penjelasan Bapak tentang śalat.
                                     Apakah ada yang ingin kalian tanyakan?”
                        Amir       : “Saya, Pak. Mengapa śalat itu disebut  tiang agama?”
                        Pak Imron  :  “Bagus  sekali  pertanyaanmu,  Amir.  Ya,  begini  maksudnya.
                                     Seseorang yang telah melaksanakan śalat berarti ia telah ikut
                                     menegakkan  atau  mendirikan  agama,  dan  siapa  yang  telah
                                     meninggalkan  śalat  berarti  ia  telah  meruntuhkan  agama.  Jika
                                     agama itu sebuah bangunan, apa yang membuat bangunan itu
                                     tegak?”
                        Amir       : “Tiang, Pak.”
                        Pak Imron  : “Ya, betul, betul, betul. Semoga faham ya, ada lagi  yang mau
                                     bertanya?”
                        Nita       : “Saya, Pak. Apakah ada śalat yang bisa kita laksanakan selain śalat
                                     wajib yang lima waktu tersebut?”
                        Pak Imron  : “Ada, Nita. Begini, pada dasarnya sehari semalam kita diwajibkan
                                     untuk melaksanakan śalat lima kali yaitu Zuhur, Asar, Magrib,
                                     Isya dan Subuh. Selain śalat wajib juga ada śalat sunnah yang
                                     harus dilaksanakan antara lain śalat rawātib, śalat witir, śalat
                                     duhā, śalat tahajjud dan lain sebagainya”
                        Nita       : “Oh, begitu ya, Pak. Salat sunnah itu susah dikerjakan tidak, Pak?.”
                        Pak Imron  : “Bisa susah bisa mudah. Semua tergantung niat dalam hati kamu.
                                     Kalau sudah biasa justru kalian malah susah meninggalkannya.”
                        Nita       : “Wah, Pak Imron bisa saja. Terima kasih, Pak.”




                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73