Page 51 - ebook.panduankkn
P. 51
Pengetahuan Praktis
6.3 PENANGANAN KONFLIK KELOMPOK
A. Pengantar
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan oleh beberapa orang mahasiswa
dalam satu lokasi tertentu. Sejumlah peserta saling berinteraksi satu
sama lain dalam satu pertemuan atau serangkaian pertemuan
dikatakan merupakan suatu kelompok. Dalam kelompok diharapkan
masing-masing anggota dalam kelompok akan dapat menerima
persepsi masing-masing anggota yang tentu saja berbeda-beda.
Perbedaan persepsi antar anggota kelompok sangat memungkinkan
menyebabkan terjadinya konflik di dalam kelompok tersebut.
B. Peran Kepemimpinan
Peran Kepemimpinan dalam kelompok merupakan karakteristik
sang sangat penting. Pemimpin mempunyai pengaruh atas anggota
kelompoknya. Peran pemimpin sangat signifikan, dalam kelompok
formal, seorang pemimpin bisa menggunakan sanksi yang
dilegitimasikan. Tetapi sanksi bukan alternatif yang terbaik dalam
mengarahkan jalan suatu kelompok dan pemimpin diharapkan
memiliki:
1. Konstribusi kepada kelompok dalam mencapai sasaran.
2. Memungkinkan anggota memuaskan kebutuhan.
3. Mewujudkan nilai kelompok mempersonifikasikan nilai-nilai,
motif dan aspirasi anggota.
4. Apakah pemimpin selalu berupaya untuk mempertahankan
kelompok sebagai suatu unit fungsi.
C. Kekompakan/ Kohesitas
Kelompok baik formal maupun informal dapat pula memiliki
kedekatan atau kesamaan dalam sikap, perilaku dan prestasi yang
rata-rata sama. Kedekatan ini disebut dengan kekompakan yang
umumnya dikaitkan dengan dorongan anggota untuk tetap bersama
dalam kelompoknya dibandingkan dorongan untuk keluar.
Bergabung dalam suatu kelompok membuat seorang mempunyai
“Tiap-tiap kamu akan masuk surga, kecuali yang enggan. Para sahabat
bertanya: Siapa yang enggan ya Rasulullah? Beliau menjawab : yaitu
barangsiapa yang mematuhi aku niscaya akan masuk surga, dan siapa
yang mendurhakai aku maka dialah orang yang enggan itu” (H.R. Bukhari) 41