Page 53 - ebook.panduankkn
P. 53
Pengetahuan Praktis
1) Saling tergantung yang dikelompokkan, tidak
memerlukan interaksi antar anggota, tetapi kinerja
kelompok tergantung pada hasil masing-masing
anggota tersebut. Konflik pada bentuk ini dapat
ditekan dengan menggunakan aturan dan prosedur
standart yang harus dipenuhi oleh semua anggota
kelompok.
2. Saling ketergantungan yang berurutan, memerlukan
penyelesaian tugas salah satu anggota sebelum anggota
lain dapat menyelesaikan tugasnya. Pada bertuk ini
sangat rawan konflik. Dapat diatasi dengan melakukan
Koordinasi dalam kelompok secara kontinyu.
b. Perbedaan tujuan
Konflik dapat terjadi karena masing-masing bidang
mempunyai tujuan yang berbeda. Karena perbedaan tujuan,
kondisi tertentu membantu timbulnya konflik dalam
kelompok. Sumber yang terbatas (misalnya penempatan
anggota bidang) yang harus dialokasikan dengan baik dalam
keterbatasannya akan dapat menimbulkan konflik.
c. Perbedaan persepsi
Konflik dapat terjadi karena dapat diikuti oleh perbedaan
persepsi mengenai realitas, ketidaksetujuan atas program
atau kegiatan, kebanggaan spesialisasi bidang ilmu. Hal
tersebut dapat menyebabkan perbedaan sudut pandang atas
permasalahan yang harus ditangani dan sangat
memungkinkan terjadi konflik.
E. Mengelola Konflik
Konflik dapat menghancurkan kelompok dengan menciptakan
dinding pemisah di antara rekan peserta, menghasilkan kinerja yang
buruk, tidak terselesaikan program dan sangat yang tidak diinginkan
mempengaruhi lingkungan tempat kerja menjadi tidak mendukung
dalam pencapaian tujuan. Dikarenakan konflik disebabkan oleh
sebab-sebab yang berlainan yang sangat kondisional maka
penyelesaian konflikpun juga akan berlainan sesuai dengan keadaan.
Memilih resolusi konflik yang tepat tergantung pada beberapa faktor
termasuk alasan mengapa konflik tersebut terjadi.
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, itu dari kesalahanmu sendiri” (Q.S. An-
Nisa' : 79) 43