Page 23 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 23
dapat digunakan pupuk kandang, pupuk hijau atau pupuk buatan. Pemberian pupuk dapat
dilakukan dengan cara menyebarkan pupuk ke dasar kolam dan dilanjutkan dengan
pemupukan susulan setelah 15 hari dengan cara memberikan pupuk yang dibungkus dari
karung plastik yang diberi lubang keci-kecil sehingga pupuk akan terurai secara perlahan.
2. Pengairan
Pengairan dimaksudkan untuk menjaga kondisi lingkungan bagi induk sesuai dengan
persyaratan yang dibutuhkan yaitu perairan subur, cukup tersedia oksigen terlarut ( 5 ppm),
CO2 (<10 ppm), NH 3 ( <1 ppm). Untuk mendapatkan lingkungan yang demikian, maka air
kolam harus terus menerus mengalir sehingga tidak ada lagi penimbunan kotoran air akibat
dari sisa pakan atau sampah lainnya.
3. Pengendalian gulma air
Tanaman air yang dapat mengganggu lingkungan hidup ikan terutama antara lain
adalah eceng gondok dan kiambang, bila populasinya banyak sampai menutupi permukaan air,
maka proses difusi oksigen ke dalam air dan proses fotosintesis phytoplankton dapat
terganggu sehingga Oksigen terlarut akan menurun. Pengendalian gulma air ini dapat
dilakukan dengan cara memberi saringan pada pintu pemasukan air dan pengendalian gulma
secara mekanis, yaitu dengan cara mengambil /mencabut gulma yang ada di kolam.
Wadah pemeliharaan induk yang lainnya adalah bak tembok atau bak beton, bak yang
akan digunakan untuk budidaya ikan harus dilakukan persiapan wadah sebelum dipergunakan
untuk melakukan kegiatan budidaya. Persiapan wadah bertujuan untuk mengkondisikan wadah
agar dapat digunakan secara efesien dan memenuhi persyaratan lingkungan yang optimal,
sehingga ikan dapat hidup dengan laju pertumbuhan yang optimum.
Persiapan bak budidaya ikan meliputi:
1. Sanitasi wadah
Wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan (bak) sebelum digunakan
dibersihkan dari kotoran yang menempel, agar tidak terdapat sisa-sisa kotoran yang dapat
menyebabkan pembawa penyakit (Gambar 11). Bahan yang digunakan untuk membersihkan
Modul Mengelola Induk Ikan 16