Page 5 - jhana dan umat awam
P. 5
Pendahuluan
Nikayā-nikayā Pāli tidak meragukan pentingnya peranan
jhāna-jhāna dalam struktur jalan Buddhis. Dalam teks-teks
seperti Sāmaññaphala Sutta (DN No.2), Cūlahatthipadopama
Sutta (MN No.27), dan banyak lainnya tentang “latihan
bertahap” (anupubbasikkhā) seorang bhikkhu, Sang Buddha
secara konsisten memperkenalkan jhāna-jhāna dalam
menjelaskan latihan dalam konsentrasi. Ketika seorang
bhikkhu telah memenuhi disiplin moral tahap awal, ia pergi
ke tempat-tempat sunyi dan membersihkan pikirannya dari
“lima rintangan.” Ketika pikirannya telah cukup bersih, ia
masuk dan berdiam dalam empat jhāna, seperti dijelaskan
dalam formula umum yang banyak diulang dalam Nikāya-
Nikāya:
“Di sini, para bhikkhu, dengan terasing dari kenikmatan
indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat,
seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam jhāna pertama,
yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran,
dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang muncul dari
1