Page 8 - jhana dan umat awam
P. 8
menegaskan bahwa jhāna-jhāna adalah perlu untuk
keberhasilan pengembangan pandangan terang pada setiap
tahapnya.
Argumentasi ini biasanya diawali dengan membedakan antara
sudut pandang Kanon Pāli dan Komentar. Dengan landasan
ini, mereka menganggap bahwa dari sudut pandang Kanon,
maka jhāna diperlukan untuk mencapai bahkan tingkat
memasuki-arus. Nikāya-Nikāya menyebutkan persoalan ini
dengan kata-kata yang jelas dan tidak ambigu, dan adalah
sulit untuk menurunkan interpretasi yang tepatnya. Dalam
sutta-sutta yang membahas tentang latihan bertahap, semua
tahap pencerahan dapat digambarkan dalam satu rangkaian,
dan dengan demikian tidak ada perbedaan antara persiapan
yang diperlukan untuk mencapai tingkat memasuki-arus,
yang-kembali-sekali, yang-tidak-kembali, dan Kearahantaan.
Kita hanya melihat seorang bhikkhu memasuki kesunyian,
mencapai empat jhāṅa, dan kemudian meningkat langsung
pada Kearahantaan, yang disebut “pengetahuan hancurnya
noda-noda.” Dari teks-teks demikian, tidak dapat disangkal
bahwa jhāna-jhāna berperan dalam memenuhi sang jalan,
tetapi di sini saya akan membahas secara prinsip sehubungan
dengan pertanyaan apakah jhāna-jhāna dikelompokkan
sebagai yang perlu untuk memenangkan buah pertama dari
sang jalan.
Dalam menjawab pertanyaan ini saya bermaksud mengutip
suatu petunjuk penting namun sering terabaikan yang banyak
dibentangkan oleh sutta-sutta di ambang pintu kita. Yaitu
fakta bahwa banyak pengikut Sang Buddha yang mencapai
4