Page 31 - Draft E-modul Sistem Respirasi Manusia (Mardianto Harefa 170341615009)
P. 31
URAIAN MATERI
Tiga sistem bekerja sama dalam proses manusia aktif bernapas, yaitu sistem
gerak, sistem sirkulasi darah, dan tentunya sistem respirasi (Soewolo, dkk., 2005). Agar
pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida bisa terjadi, maka ketiga sistem ini
bekerja sama melakukan perannya masing-masing. Otot-otot antara tulang rusuk serta
diafragma akan berkontraksi dan membuat ruang yang cukup agar paru-paru bisa
membesar. Sistem respirasi menjalankan tugasnya dengan memasukkan oksigen serta
mengeluarkan karbon dioksida. Sistem sirkulasi darah bertugas sebagai pengangkut
gas di dalam darah yang akan diedarkan ke seluruh jaringan yang ada dalam tubuh
kita.
Istilah “respirasi” memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan istilah
pernapasan. Terdapat 3 proses penting dalam kerja sistem respirasi, yaitu pertama
melakukan pernapasan secara inspirasi atau inhalasi (menghirup oksigen) dan
ekspirasi atau ekshalasi (mengeluarkan karbon dioksida), kedua terjadi proses
respirasi internal dengan difusi antara dinding alveolus serta dinding kapiler darah,
dan ketiga terjadi proses respirasi eksternal dengan difusi antara dinding pembuluh
darah dan sel-sel tubuh (Soewolo, dkk., 2005).
Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi
Inti dari bernapas ialah adanya udara yang masuk serta udara yang dikeluarkan.
Kejadian ini dapat terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara dimana gas secara
alami akan mengalir dari tempat yang tekanan udaranya tinggi menuju tempat yang
tekanan udaranya rendah (Urry, dkk., 2020). Namun, sebelum proses inhalasi terjadi,
tekanan udara baik di dalam paru-paru maupun di luar tubuh itu sama, sekitar 760
mmHg atau 1 atmosfer (atm) (Gambar 2.1a). Agar inhalasi atau inspirasi bisa terjadi,
maka tekanan udara dalam paru-paru harus lebih kecil dari 760 mmHg. Untuk itu,
paru-paru perlu membesarkan volumenya karena sesuai dengan prinsip Hukum Boyle,
tekanan gas di dalam tempat tertutup (seperti paru-paru) sifatnya berbanding