Page 15 - Modul Praktikum Agribisnis Perikanan
P. 15
Perikanan Tangkap
Subsistem pengadaan sarana produksi (saprodi) pada perikanan tangkap
mencakup pengadaan BBM, es, peralatan penangkapan sepert jaring, suku
cadang, atau onderdil armada penangkapan, serta akomodasi selama melaut,
seperti beras, minyak goreng, rokok, kopi, dan lauk pauk. Sarana produksi
tersebut dibutuhkan oleh nelayan selama pergi ke laut untuk menangkap ikan.
Pengadaan sara produksi perikanantangkap hampir mirip dengan sarana
pengadaan produksi akuakultur. Subsistem ini terdiri dari komponen
produsen dan penyalur atau agen dengan berbagai tingkat (besar, sedang, dan
kecil) yang menyampaikan saprodi perikanan tangkap hingga ke nelayan.
b) Evaluasi sistem on farm atau sistem produksi
Akuakultur
Proses produksi akuakultur bertujuan untuk menghasilkan ikan kultur,
meliputi kegiatan penyiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih,
pemberian pakan, pengelolaan air, pencegahan dan pemberantasan hama dan
penyakit, pemantauan pertumbuhan dan populasi, serta pemanenan. Untuk
mendapatkan hasil panen yang maksimal maka setiap komponen kegiatan
dalam proses produksi akuakultur seyogyanya dikelola dengan baik, termasuk
ketepatan pengadaan bahan setiap kegiatan. Oleh karena itu, manajemen
produksi akuakultur mencangkup manajemen kolam, benih, pemberian
pakan, kualitas air, kesehatan ikan, sampling, dan manajemen panen.
Perikana Tangkap
Proses produksi perikanan tangkap mencangkup kegiatan penyiapan kapal
dan alat tangkap, oprasional penagkapan di daerah penangkapan ikan (fishing
ground), penanganan ikan hasil tangkapan, hingga pendaratan ikan di
pelabuhan perikanan dan atau tangkahan (tempat pendaratan ikan milik
sendiri). Oleh karen itu, manajemen produksi perikanan tangkap mencangkup
manajemen kapal (mesin dan badan kapal) dan alat tangkap, operasi
penangkapan ikan, daerah penangkapan ikan, penanganan ikan hasil
tangkapan, dan pendaratan ikan.