Page 14 - Modul Praktikum Agribisnis Perikanan
P. 14
PRAKTIKUM KE 3
1) Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat memahami dan menjelasakan lima subsistem penting yang ada pada sistem
agribisnis usaha perikanan
2) Pokok Bahasan : Evaluasi Usaha Perikanan
3) Sub Pokok Bahasana :
Evaluasi ketersediaan input material atau sarana dan prasarana usaha periakanan
Evaluasi sistem on farm/sistem produksi
Evaluasi sistem pasca panen (pengolaham hasil periakanan)
Evaluasi sistem pemasaran/distribusi produk usaha perikanan
Evaluasi sistem pendukung
4) Materi :
Subsistem agribisnis perikanan merupakan mata rantai kegiatan usaha perikanan, dari hulu
ke hilir yaitu sejak pengadaan sarana atau prasarana produksi, proses produksi, pengolahan,
hingga pemasaran. Terjadi pergerakan barang atau jasa dari subsistem atau mata rantai hulu
ke hilir dan pada setiap pergerakan terjadi perubahan nilai atau harga dari barang atau jasa
tersebut. Output yang dihasilkan oleh subsistem hulu menjadi input bagi subsistem hilir di
bawahnya. Produk usaha pengadaan sarana dan prasarana produk digunakan oleh usaha
proses produksi. Sementara produk dari usaha yang bersifat proses produksi menjadi input
bagi usaha pengolahan, demikian seterusnya. Berikut contoh uraian pada subsistem
agribisnis pada usaha akuakultur dan perikanan tangkap :
a) Evaluasi ketersediaan input material atau sarana dan prasarana usaha perikanan
Akuakultur
Subsistem pengadaan sarana produksi (saprodi) pada akuakultur mencakup pengadaan
benih, pakan, pupuk, obat – obatan, bahan bakar minyak (BBM), es, tenaga kerja, dan
peralatan akuakultur. Sementara prasarana produksi mencakup pemilihan lokasi,
infarstruktur jalan (transportasi), energi (listrik), telekomunikasi, konstruksi wadah produksi,
dan fasilitas pendukung lainnya. Subsistem pengadaan sarana dan prasarana produksi terdiri
dari produsen dan penyalur. Produsen saprodi akuakultur terdiri dari perusahaan
pembenihan (hatchery) ikan dan biota kultur lainnya, pabrik pakan, pupuk, obat – batan, es
dan pabrik peralatan akuakultur.