Page 78 - E-Book PTK3_Neat
P. 78
Tindakan dalam rangka upaya mengurangi tingkat
keparahan risiko kerugian yang terjadi maupun jatuhnya
korban jiwa, dengan cara melokalisasi atau
kompartemenisasi agar api, asap dan gas tidak mudah
meluas ke bagian yang lain (Proteksi kebakaran pasif)
Penyediaan alat/instalasi proteksi kebakaran seperti sistem
deteksi/alarm kebakaran dan alat pemadam api ringan,
hydran, springkler atau instansi khusus yang handal dan
mandiri melalui perencanaan, pemasangan dan pemelihraan
sesuai ketentuan standard (Proteksi kebakaran aktif)
Tersedianya sarana jalan untuk menyelamatkan diri yang
aman, lancar dan memadai sesuai jumlah orang dan bentuk
konstruksi bangunan untuk Pintu darurat, amati jalur
evakuasi, pintu keluar atau tangga darurat. apakah ada
rintangan yang dapat mengganggu, apakah ada petunjuk
arah, apakah ada penerangan darurat. panjang jarak
tempuh mencapai pintu keluar tidak melebihi 36 meter untuk
risiko ringan, 30 meter untuk risiko sedang dan 24 meter
untuk risiko berat
Terbentuknya organisasi tanggap darurat untuk
menanggulangi bila terjadi bahaya kebakaran
e) Ketentuan mengenai persyaratan Bangunan Gedung secara
umum diatur pada UU No.28 Tahun 2002
f) Kemudian diperjelas dalam PP No.36 Tahun 2005 tentang
peraturan pelaksanaan UU No.28 Tahun 2002 dimana diatur
mengenai persyaratan keandalan Bangunan gedung yang
meliputi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan.
Pada Pasal 34 disebutkan bahwa setiap bangunan gedung,
kecuali rumah tunggal dan rumah deret sederhana, harus
71 | P a g e