Page 10 - E BOOK SISTEM REPRODUKSI-dikonversi (1)_Neat
P. 10

1. hialuronidase adalah senyawa yang bisa melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata
                    2. akrosin : protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
                    3. antifertilizin : untuk melekatkan sperma pada oosit sekunder
                   Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang
                   berfungsi :
                    -   Mengaktifkan sperma agar bergerak cepat
                    -   Menarik sperma secara kemotaksis positif
                    -   Mengumpulkan sperma disekeliling oosit sekunder
                   Adanya penetrasi sperma merangsang penyelesaian meiosis II sehingga dihasilkan ovum Setelah terjadi
                      fertilisasi akan terbentuk zigot yang akan berkembang menjadi embrio,
                   selanjutnya menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human
                   Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari
                   tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
                   Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.



















                   1) Periode Preimplantasi
                         Selama 2–4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang dari 1 sel menjadi kelompok 16 sel
                      (morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini, zigot
                      berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus dan tertanam dalam endometrium uterus.
                      Morula kemudian membentuk bola berongga yang disebut blastosit. Blastosit mempunyai lapisan luar
                      yang disebut tropoblas. Tropoblas ini berkembang membentuk sakus vitelinus (kantung telur), korion,
                      dan amnion.
                      -  Sakus vitelinus : tempat pembentukan pembuluh darah dan sel-sel darah pada embrio
                      -  Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili. Vili ini tumbuh menjadi plasenta.
                       Pada perkembangan lebih lanjut, antara fetus dan plasenta dihubungkan oleh tali pusar.
                       Plasenta berfungsi sebagai jalan pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan janin.
                       Selain itu, plasenta juga berfungsi melindungi janin dari penyakit dengan membentuk imunitas
                       secara pasif, melindungi janin dari organisme patogen, dan dapat menghasilkan hormonHCG
                       (Human Corionic Gonadotropin)
                      -  Amnion : merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Membran
                       amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap
                       basah dan tahan goncangan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15