Page 50 - Bahasa_Indonesia
P. 50
Bahasa Indonesia| 42
untuk menjadikan klausa kakek tidak ada di rumah menjadi
klausa utama dan klausa nenek membaca komik menjadi
klausa bawahan juga bisa. Kalimatnya akan menjadi kakek
tidak ada di rumah ketika nenek membaca komik. Hubungan
kedua klausa itu dapat juga tidak menyatakan hubungan
kewaktuan, melainkan menyatakan sebab akibat, seperti:
a) Karena kakek tidak ada di rumah, nenek membaca komik.
b) Nenek membaca komik karena kakek tidak ada di rumah.
Pandangan kedua, konstruksi kalimat majemuk subordinatif
dianggap sebagai hasil proses perluasan terhadap salah satu
unsur klausanya. Umpamanya, klausa ketika kakek tidak ada di
rumah pada kalimat nenek membaca komik ketika kakek tidak
ada di rumah adalah berasal dari, misalnya frasa tadi pagi
dalam kalimat nenek membaca komik tadi pagi. Jadi, frasa tadi
pagi diluaskan (lebih tepat dideskripsikan) menjadi ketika kakek
ada di rumah. Konsep perluasan unsur kalimat ini dibicarakan
secara luas oleh Alisjahbana (1983). Beliau menyatakan semua
unsur kalimat dapat diperluas untuk dijadikan anak kalimat,
sehingga muncullah istilah anak kalimat pengganti subjek, anak
kalimat pengganti predikat, anak kalimat pengganti objek, anak
kalimat pengganti keterangan waktu, dan sebagainya. Malah