Page 18 - LARUTAN ASAM DAN BASA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
P. 18
Adanya materi larutan asam dan basa, tentu tidak terlepas dari
berbagai teori asam dan basa. Terdapat tiga teori asam dan basa,
diantaranya yaitu teori asam-basa menurut Arhenius, teori Bronsted-
Lowry, dan teori Lewis. Ciri definisi asam dan basa dari ketiga teori ini
digambarkan secara berbeda. Berikut merupakan uraian materi terkait
ketiga teori asam dan basa tersebut. Silahkan simak dan cermati untuk
memahami definisi asam dan basa dari ketiga teori tersebut!
1. Teori Asam-Basa Arrhenius
Menurut teori Arrhenius, suatu
senyawa dapat dikatakan asam bila
senyawa tersebut dapat
melepaskan ion hidrogen atau
yang dapat meningkatkan ion
hidronium (H O ) ketika dilarutkan
+
3
ke dalam air. Seperti contoh reaksi
+
berikut: HNO + H O → H O + NO
2
3
3
Pada reaksi tersebut senyawa HNO3
di dalam air dapat melepaskan ion
Sumber: Ilmukimia (2015)
+
+
hidrogen (H ) dan ion H tersebut
berikatan dengan molekul air (H O)
2
+
membentuk H O sehingga akan menambah konsentrasi ion hydronium
3
dalam larutan tersebut. Sebaliknya, suatu senyawa dapat dikatakan basa
bila senyawa tersebut dapat melepas ion hidroksida dalam air sesuai
persamaan reaksi berikut (Wardani & Arifiyana, 2020).
+
NH + H O ⇌ NH + OH -
4
3
2
Teori Arrhenius juga membedakan antara asam-basa kuat dan asam-
basa lemah. Asam kuat dapat terionisasi secara sempurna menjadi ion-
+
ion H (aq) dan basa kuat terdisosiasi secara sempurna menjadi ion-ion
-
OH (aq). Sedangkan reaksi ionisasi asam dan basa lemah adalah
reversibel (bolak-balik) dan setimbang. Hal ini disebabkan karena
hanya ada sebagian kecil asam atau basa yang terdapat dalam bentuk
ion-ion.
12