Page 23 - CETAKBIRUKY
P. 23
dengan manajemen di mana humas berfungsi dalam kegiatan manajemen di organisasi yang terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling (George Terry).
3. Fasilitator komunikasi (Communication Facilititator)
Humas berperan sebagai penghubung, mediator, dan penerjemah antara organisasi dengan publik, serta melakukan pengelolaan informasi dilakukan dua arah.
4. Fasilitator pemecah masalah (Problem Solver)
Melakukan kerja sama dengan manajer lain untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Humas membentuk tim manajemen untuk memecahkan masalah yang menerapkan proses manajemen (planning, organizing, actuating, controlling)
2.4.2 Excellence Theory
Excellence Theory atau Teori Keunggulan adalah istilah yang digunakan untuk mewakili pengetahuan teoretis dan temuan-temuan yang didanai oleh International Research of Communicators Business Communicator (IABC) Research Foundation. Excellence Theory menjelaskan bagaimana humas dapat berkontribusi sebagai fungsi manajemen untuk efektivitas organisasi secara keseluruhan .
Larissa A. Grunig, J. E. Grunig, dan DM Dozier berpendapat, “Premis utama dari Excellence Theory ialah komunikasi memiliki nilai bagi organisasi karena membantu membangun hubungan jangka panjang dengan publik strategis” (2002:57). Grunig mencoba menjelaskan mengapa humas berkontribusi pada efektivitas organisasi dan sejauh mana humas bernilai terhadap organisasi:
“Humas berkontribusi pada efektivitas organisasi ketika humas membantu mencapai tujuan organisasi dengan ekspektasi konstituen strategik. Kontribusi ini telah bernilai tinggi bagi organisasi. Humas berkontribusi pada efektivitas dengan meningkatkan hubungan jangka panjang yang berkualitas dengan konstituensi strategis. Humas juga berkontribusi secara efektif apabila senior manajer humas adalah anggota dari koalisi dominan di mana ia dapat membantu membangun tujuan organisasi dan membantu menentukan publik eksternal yang paling strategis” (Grunig, 1992:86)
Cetak Biru Komunikasi Publik Komisi Yudisial | 15