Page 97 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 97
Sumber: Dok. Kemendikbud, 2014.
Gambar 2.9 Benteng Rotterdam.
Sultan Hasanuddin tidak ingin melaksanakan isi perjanjian itu, karena isi
perjanjian itu bertentangan dengan hati nurani dan semboyan masyarakat
Gowa atau Makassar. Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin mencoba
menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-
wenangan VOC itu. Namun perlawanan ini segera dapat dipadamkan oleh
VOC. Bahkan benteng pertahanan rakyat Gowa jatuh dan dikuasai oleh VOC.
Benteng itu kemudian oleh Spelman
diberi nama Benteng Rotterdam.
Dengan sangat terpaksa Sultan
Hasanuddin harus melaksanakan
isi Perjanjian Bongaya. Dengan
ditandatanganinya Perjanjian
Bongaya, VOC memang berhasil
mengendalikan peran politik
Kerajaan Gowa. Tetapi VOC
tidak mampu mengendalikan
dan memaksakan monopoli
perdagangan di perairan Indonesia
Timur. Dengan ditandatanganinya
Perjanjian Bongaya itu justru
melahirkan diaspora perdagangan
bagi orang-orang Bugis-Makassar. Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 4,
Mereka tidak menghiraukan 2012.
Gambar 2.10 Naskah Perjanjian Bongaya.
89
Sejarah Indonesia