Page 28 - EBOOKFISIKA.pdf
P. 28
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun
dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas " = E
ini hanya dimiliki oleh gelombang. "
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa λ @
0"
sehingga puncaknya tiba pada satu titik secara bersamaan,
0 "
amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari
gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut
"
saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami " λ
interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan @
λ
tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu 0"
titik bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitudo 0 "
gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi
seperti ini disebut interferensi saling melemahkan " λ
(destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati "
dengan menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit λ
0"
gelombang lingkaran.
0 "
Analisis interferensi gelombang air digunakan seperti
Gambar 1.19 %
pada Gambar 1.20. Berdasarkan gambar, S dan S merupakan
1 2
sumber gelombang lingkaran yang berinterferensi. Garis
tebal (tidak putus-putus) menunjukkan muka gelombang
yang terdiri atas puncak-puncak gelombang, sedangkan
garis putus-putus menunjukkan dasar-dasar gelombang.
Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda
lingkaran kosong (O). Pada tangki riak, garis sepanjang
titik perpotongan itu berwarna agak gelap, yang me-
nunjukkan terjadinya interferensi yang saling melemahkan
(destruktif). Di antara garis-garis agak gelap, terdapat pita-
pita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita
sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu
(perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi
jika dasar dua gelombang bertemu (perpotongan garis
putus-putus). Titik-titik yang paling terang pada pita
terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap
Gambar 1.20 %
merupakan titik-titik hasil interferensi saling menguatkan.
+ 3
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang
merupakan campuran beberapa panjang gelombang menjadi
komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi
terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang
gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-
masing gelombang pada saat melewati medium pembias.