Page 36 - EBOOKFISIKA.pdf
P. 36

4                         4


                        21 .
 
      
         3


                            Gelombang elektromagnetik adalah gelombang

                        transversal yang terdiri dari osilasi medan listrik, medan

                        magnetik, yang satu sama lain saling tegak lurus  dan
                        berubah secara periodik, seperti pada Gambar 2.2. Arah
                        perambatan gelombang elektromagnetik dalam sumbu x

                        positif, sedangkan sumbu y menunjukkan arah rambat
                        medan listrik E, dan sumbu  z merupakan arah perambatan                            1
                        medan magnet B.
                            Berdasarkan persamaan  Maxwell, diperoleh bahwa
                        gelombang elektromagnetik adalah suatu gelombang
                        sinusoida dengan medan listrik E dan medan magnet B
                        berubah terhadap jarak x dan waktu t menurut persamaan:
                        E = E cos(kx –   ωt) .................................................  (2.2)
                             m
                        B = B cos(kx –   ωt)................................................  (2.3)
                             m
                        E   dan  B  adalah nilai maksimum amplitudo medan
                         m       m
                        listrik dan medan magnetik. Konstanta k disebut bilangan
                        gelombang (wave number), yang nilainya setara dengan   /2    ,
                                                                    =
                        dengan     adalah panjang gelombang. Adapun    2  f   ,
                        dengan f adalah frekuensi getaran. Sehingga diperoleh:

                             2  f
                            =      =    .f  = c ..............................................(2.4)                        1
                        k    2  /
                                        ∂ E
                        Turunan parsial      dari persamaan  (2.2), berarti  t                        1
                                         x ∂
                        dianggap bilangan tetap, dan turunan parsial   ∂ B   dari
                                                                    t ∂
                        persamaan (2.3), berarti x dianggap tetap, sehingga:
                        E    = E cos(kx –   ωt)
                                m
                        ∂ E  = E [-k sin(kx –   ωt)]

                         x ∂    m
                        ∂ E  =-kE sin(kx –   ωt).........................................  (2.5)
                         x ∂     m

                        B    = B cos(kx –   ωt)
                                m
                        ∂ B  = B [  ωsin(kx –   ωt)]
                         t ∂    m
                         ∂ B
                        -    =-  ωB sin(kx –   ωt) .......................................  (2.6)
                          t ∂     m






                                                                              $   %           &
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41