Page 337 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (z-lib.org)_Neat
P. 337
lantai saat mereka terguling tanpa sadar, lalu berlanjut di kamar mandi,
dan melakukannya di sofa pada saat matahari telah menyorot tajam.
Mereka menutup semua pintu rumah, mengurung para pembantu
di dapur, dan melakukannya lagi di ruang tamu diselingi membaca
buku-buku porno, kembali lagi ke kamar mandi, dan semuanya dilaku-
kan dalam kejutan-kejutan untuk tetangga dan para pembantu yang
bertanya-tanya di dapur karena teriakan-teriakan pendek Ala manda
serta dengusan Sang Shodancho. Mereka melakukannya hingga tiga
kali ejakulasi di malam yang sempit itu, tapi me muas kannya men jadi
sebelas kali sepanjang siang: sungguh-sungguh sepasang pe tarung yang
telah dibuat lapar selama lima tahun.
Sebagaimana Maman Gendeng dan Maya Dewi, mereka nyaris tak
keluar rumah selama minggu-minggu setelah itu. Tak lagi pe duli tentang
apa yang terjadi di luar rumah mereka.
Hingga berbulan-bulan kemudian Sang Shodancho mendengar
kabar bahwa istri Maman Gendeng tengah hamil tua. Seseorang mela-
porkan bahwa para preman anak buah Maman Gendeng telah datang
ke rumah sahabatnya itu dengan hadiah-hadiah kecil untuk ikut ber-
bahagia bersama keluarga tersebut. Pesta kecil digelar, para preman itu
mabuk di halaman belakang, tak peduli pada teriakan Maman Gendeng
yang melarang siapa pun mabuk di rumahnya. Mereka bahkan mulai
bergelimpangan di lantai hingga Maman Gendeng harus menyeretnya
satu per satu dan melemparkannya ke pinggir jalan.
Pada saat itulah Maman Gendeng duduk di kursi beranda me-
mandangi sahabat-sahabatnya yang bergelimpangan di pinggir jalan
tersebut dan beberapa di antaranya terhuyung-huyung kembali ke pang-
kalan mereka di terminal bis. Ia memandang semua itu dalam pan dangan
gamang antara seorang lelaki yang ingin memiliki satu kehidupan sebiasa
mungkin sebagaimana laki-laki berkeluarga yang lain yang pernah ia
lihat, dan seorang lelaki yang telah hidup ber tahun-tahun dalam keliaran
udara terbuka dengan solidaritas para sahabat.
Ia masih laki-laki penuh ambiguitas itu: lelaki jahat di luar rumah,
namun lelaki yang begitu baik di dalam rumah, ketika anak mereka
akhir nya lahir. Sebagaimana janjinya, ia memberi nama bayi itu Reng-
ganis. Kelak orang lebih banyak memanggilnya sebagai Rengganis Si
Cantik karena kecantikannya yang luar biasa.
330
Cantik.indd 330 1/19/12 2:33 PM