Page 126 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 126
vaar Een (Satu Untuk Semua, tapi Semua Untuk Satu
Juga).
Ki Hadjar lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889
dengan nama RM Soewardi Soerjaningrat. Sesuai
tradisi orang Jawa saat itu, ketika genap berusia 40
tahun menurut hitungan Tahun Cakra, ia berganti
nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Meski berasal
dari keluarga kerajaan, Ki Hadjar sudah "sungkan"
untuk menggunakan gelar kebangsawanan di depan
namanya. Ia ingin lebih bebas dekat dengan rakyat.
Padahal lingkungannya, Keraton Pakualaman amat
feodalistis. Ayahnya, Kanjeng Pangeran Ario III Sur
yaningrat adalah seorang ningrat utama di Paku
Alaman, Yogyakarta.
Meskipun keturunan bangsawan, pendidikan Ki
Hadjar tidak terlalu lancar. Selepas dari ELS (SD un
tuk anak-anak keturunan Eropa), ia sempat masuk
ke Sekolah Guru tapi tak selesai. Ki Hadjar lalu pin
dah ke STOVIA pada tahun 1905, tapi lima tahun
kemudian beasiswanya dicabut karena ia gagal me
nyelesaikan ujian kenaikan tingkat. Orangtuanya ti
dak mampu lagi membiayainya.
Pangeran muda ini lalu aktif menu lis di pelbagai
suratkabar, sambil bekerja di Apotek Rathkamp Yog
yakarta. Media perjuangannya mulai ia gagas lewat
berbagai tulisan. Rumusan sikap patriotiknya terse
bar di berbagai media massa ternama waktu itu, mi
salnya Sedya Tarna, Midden Java, Oetaesan Hindia, Kaaem
Maeda, De Express, Tjahaya Timaer, dan Paesara.
Pada 1908, dalam usia 19 tahun, Ki Hadjar su
dah aktif dalam perjuangan pergerakan nasional. Ia
aktif di Boedi Oetomo dalam divisi propaganda. Pada
109