Page 42 - UP 3 GEOMETRI MOLEKUL untuk guru
P. 42
tolakan minimum dengan sudut-sudut ikatan baik pada aksial maupun pada
ekuatorial lebih kecil dari pada PCl5. Sebagai contoh pada senyawa SF4 dengan
(a)
(a)
o
(e)
sudut ikatan F –S–F ≃ 173 dan F –S–F ≃103 .
(e)
o
Tipe AX3E2 diramalkan mempunyai bentuk huruf T sebagai hasil turunan
bangun segitiga bipiramida dengan letak 2 pasangan elektron bebas pada posisi
bidang ekuatorial agar menghasilkan tolakan elektron minimum. Akibat dari tolakan
pasangan elektron bebas yang lebih kuat akan mengecilkan sudut ikatan aksial
dengan ekuatorial; misalnya, pada senyawa BrF3 mempunyai sudut ikatan F –Br–
(a)
F ≃ 86 .
(e)
o
Tipe AX2E3 mempunyai bentuk linear hasil adopsi turunan bangun segitiga
bipiramida. Dalam hal ini ketiga pasangan elektron bebas E3 berada pada posisi
(e)
(e)
o
bidang ekuatorial agar menghasilkan tolakan minimum. Sudut B ‒A‒B = 120
(e)
(a)
o
sementara posisi aksial sudut B ‒A‒B = 90 . Sebagai contoh adalah senyawa
XeF2.
Gambar 14 Komparasi Sudut Ikatan Molekul PCl5, SF4, BrF3 dan XeF2
Unit Pembelajaran 3 : Ikatan Kimia Geometri Molekul 33