Page 286 - Kelas 9 IPS BS press
P. 286

2. Perkembangan     Politik

              a.  Sidang Istimewa MPR 1998
                 Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa
              untuk  menentapkan  langkah  pemerintah  dalam  melaksanakan  reformasi
              di  segala  bidang.  Dalam  Sidang  Istimewa  MPR  1998  terjadi  perombakan
              besar-besaran terhadap sistem hukum dan perundang-undangan. Sidang ini
              menghasilkan 12 ketetapan MPR yang diantaranya memperlihatkan adanya
              upaya mengakomodasi tuntutan reformasi. Ketetapan-ketetapan itu antara lain
              adalah sebagai berikut.

              1)  Ketetapan MPR No.VIII Tahun 1998, yang memungkinkan UUD 1945
                  diamandemen.
              2)  Ketetapan  MPR  No.XII  Tahun  1998,  mengenai  pencabutan  Ketetapan
                  MPR  No.  IV  Tahun  1993  tentang  Pemberian  Tugas  dan  Wewenang
                  Khusus kepada Presiden/Mandataris MPR dalam rangka Menyukseskan
                  Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
              3)  Ketetapan MPR No. XVIII Tahun 1998, mengenai Pencabutan Ketetapan
                  MPR No. II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
                  Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa).
              4)  Ketetapan MPR No. XIII Tahun 1998, tentang Pembatasan Masa Jabatan
                  Presiden dan Wakil Presiden Maksimal Dua Periode.
              5)  Ketetapan MPR No. XV Tahun 1988, tentang Penyelenggaraan Otonomi
                  Daerah,  Pengaturan  Pembangunan  dan  Pemanfaatan  Sumber  Daya
                  Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
                  dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
              6)  Ketetapan  MPR  No  XI  Tahun  1998,  tentang  Penyelenggaraan  Negara
                  yang Bersih dan Bebas dari KKN.


              b. Otonomi   Daerah
                 Otonomi  daera  adala  ha  wewena  da  kewajiba  daera  otonom

              unt  mengat  da  mengurus sendiri  urusa  pemerintaha  da  kepentinga
              masyarakat  setempat  sesuai  denga  peratura  perundang-undangan. Otonomi

              daera  pada  masa  reformasi  dilaksanaka  secara  lebi  demokratis dari  masa

              sebelumnya  Pembagia  hasil  eksplorasi  da  eksploitasi  sumbe  daya  alam
              antara  pemerinta  pusat  da  daera  juga  disesuaika  denga  kebutuha
              daera  unt  meningkatka  kesejahteraa  masyarakat  di  daera  Penerapa
              otonomi  daera  tersebut  diiringi  denga  perubaha  sistem  pemilu berupa

              penyelenggaraa  pemil  langs  unt  mengangkat  kepala  daera  mulai  dari

              gube  hingga  bupati  da  walikota  Denga  pelaksanaa  otonomi daera  ini
              diharapka  dapat  meminimalka  ancama  disintegrasi  bangsa.



             274    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291