Page 15 - melani dwi saputri_180384204009
P. 15

a.  Aturan menentukan bilangan oksidasi

                          Dengan  mempertimbangkan  keelektronegatifan  unsur,  dapat  disimpulakn
                          suatu aturan untuk menentukan bilangan oksidasi

                          1)  Unsur bebas mempunyai bilnagan oksidasi = 0

                              Conrohnya
                              Bialangan oksidasi atom Na, O, S, H, N, dan Fe = 0

                          2)  Unsur  logam  dalam  senyawa  mempunyai  bilangan  oksidasi  (+)  dari

                              nomer golongannya
                              Contohnya :

                                Golongan IA (logam alkali : Li, Na, K, Rb, Cs) = +1

                                Golongan IIA (logam alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
                          3)  Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawa dengan logam

                              maka bilangan oksdiasi H = -1

                              Contohnya:
                                Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1

                                  Bilangan oksidasi H dalam NaCl, BaH2 = -1

                          4)  Bilangan oksidasi O umumnya = -2
                              Contoh

                              Bilangan oksidasi dalam H2O, MgO = -2

                              Kecuali
                                Dalam Fe2O, bilangan oksidasi O =+2

                                Dalam peroksida seperti H2O bilangan oksidasi O = -1

                                Dalam superoksida seperti KO2 bilangan oksidasi O = -

                          5)  Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa netral adalah 0

                              Contohnya:
                              Dalam H2SO4 : (2x biloks H) + (1x biloks S) + (4x biloks O) = 0

                          6)  Jumlah  bilangan  oksidasi  unsur-unsur  dalam  suatu  ion  poliatom  =

                              muatanya
                              Contohnya :

                              Dalam S2O3  : (2x biloks S) + (3x biloks O) = -2
                                         2-
                       Dengan  adanya  ketentuan-ketentuan tersebut, maka  akan  memudahkan dalam

                   menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam membentuk senyawa




                                                                                                        11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20