Page 54 - E-Modul Sifat Koligatif Larutan Berbasis SETS new
P. 54
Menurut van’t Hoff, besarnya nilai sifat koligatif
larutan elektrolit akan lebih besar daripada nilai sifat
koligatif larutan non elektrolit. Pada larutan elektrolit,
zat terlarut mengalami ionisasi dengan reaksi ionisasi
sebagai berikut.
A nB
Mula-mula : a mol
Terurai : aα naα
Akhir : a – aα mol naα
Setiap a mol A menghasilkan jumlah mol keseluruhan (A
+ B) sebanyak: (a – aα + naα) mol. Jika disederhanakan
menjadi:
Gambar 9: Jacobus H. van’t Hoff,
a (1 – α + nα) mol
30 Agustus 1852 – 1 Maret 1911
Kimiawan fisika-organik a (1 + nα – α) mol
Sumber: Wikipedia.org atau:
a {1 + α (n – 1)} atau a {1 + (n – 1) α } mol
Van’t Hoff adalah kimiawan
Dengan memperhatikan faktor van’t Hoff, maka
fisika dan organic Belanda dan
rumusan sifat-sifat koligatif untuk larutan elektrolit
pemenang Penghargaan Nobel
harus dikalikan dengan i.
dalam Kimia pada tahun 1901.
Penelitiannya pada kinetika i = 1 + (n – 1) α
kimia, kesetimbangan kimia, keterangan:
tekanan osmotic dan
i = faktor Van’t Hoff
kristalografi diakui sebagai
n = jumlah ion yang dihasilkan dari setiap satu
hasil karya utamanya. Beliau
satuan rumus kimia senyawa terlarut
juga secara luas dianggap
α = derajat ionisasi (untuk larutan elektrolit kuat
sebagai salah satu pendiri
umumnya dianggap = 1)
kimia fisik sebagai disiplin
ilmu yang dikenal hingga saat
ini
47