Page 10 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN STRATEGI DIPLOMASI
P. 10
Inggris. Pada saat itu, Sjahrir yang berasal dari Partai Sosialis menjabat
sebagai Perdana Menteri Indonesia, yang lazim disebut Kabinet Sjahrir III (2
Oktober 1946-27 Juni 1947).
Perundingan Linggajati menghasilkan apa yang kemudian disebut Perjanjian
Linggajati, yang isinya antara lain sebagai berikut.
• Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda harus
meninggalkan wilayah de facto ini paling lambat pada tanggal 1 Januari
1949.
• Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk
negeri serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Pembentukan RIS akan segera dilaksanakan sebelum tanggal 1 Januari
1949
• RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai
oleh Ratu Belanda.
Perjanjian Linggajati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 dalam sebuah
upacara kenegaraan yang diselenggarakan di Istana Rijswijk atau Istana
Negara sekarang.
Perundingan Linggajati memiliki sisi positif dan negatif bagi pemerintah
Indonesia. Sisi positifnya, perjanjian ini mengakui secara de facto wilayah
Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Sisi negatifnya,
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1960, 1995.
Gambar 1. Schermerhom dan Syahrir sedang memaraf naskah Persetujuan Linggarjati.
9