Page 10 - Modul Pembelajaran MK Pencemaran ATUF_Neat
P. 10

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                 d.    Radionuklida merupakan unsur-unsur yang memiliki inti tidak stabil yang meluruh secara
                       spontan sehingga mengemisikan radiasi pengion.

                 e.    Polutan organik merujuk pada senyawa-senyawa yang tersusun dari karbon (C), hidrogen
                       (H), dan oksigen (O), serta beberapa unsur lain.




               V. Dampak Ekologis dari Pencemaran.
                    Keberadaan berbagai polutan di lingkungan kita  mungkin memiliki efek membahayakan
               kesehatan manusia dan ekosistem. Ilmu alam yang digunakan untuk meneliti dampak pencemaran

               lingkungan (Perk, 2013):

                   1.  Toksikologi, yaitu ilmu yang mempelajari karakteristik dan mekanisme efek negatif dari

                       substansi kimia terhadap makhluk hidup, khususnya manusia;

                   2.  Ekotoksikologi, yaitu ilmu yang mempelajari karakteristik dan mekanisme efek toksik
                       dari suatu bahan kimia terhadap makhluk hidup, terutama pada populasi dan komunitas

                       dalam suatu ekosistem tertentu;
                   3.  Radioekologi, yaitu ilmu yang mempelajari perpindahan radionuklida melalui ekosistem

                       alam dan agrikultur serta mempelajari efek dari radioaktivitas lingkungan pada tanaman,

                       hewan, dan manusia.
                    Toksisitas menunjukan kapasitas suatu substansi kimia untuk menyebabkan bahaya pada

               makhluk hidup. Median lethal dose/median lethal concentration (LD 50/LC 50) menggambarkan
               tingkat pajanan yang mampu membunuh sebanyak 50% populasi. Namun, ukuran ini sudah mulai

               ditinggalkan karena titik akhir dari penentuan toksisitas berpindah ke efek selain kematian. Efek

               selain kematian: perubahan pertumbuhan, pola reproduksi (jumlah keturunan), proses biokimia
               atau fisiologis  seperti sintesis  enzim. Untuk menghitung dampak ekologis, dibutuhkan juga

               bioavailability.  Bioavailability merupakan angka dan besaran substansi kimia yang dapat diserap
               ke dalam jaringan tubuh organisme sehingga terdapat pengaruh fisiologis. Angka ini merupakan

               faktor penting dalam menentukan seberapa besar atau seberapa jauh suatu kontaminan lingkungan
               akan masuk ke dalam rantai makanan. Kontaminan dapat masuk ke tubuh melalui air minum,

               inhalasi, dan kontak kulit  (Perk, 2013).

                    Seberapa tinggi  akumulasi polutan dalam jaringan  tubuh organisme dinyatakan dengan
               bioakumulasi.  Di dalam jaringan tubuh, konsentrasi polutan dapat dikurangi melalui berbagi



                                                                                                           10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15