Page 12 - Modul Pembelajaran MK Pencemaran ATUF_Neat
P. 12

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                   4.  Erosi  pantai :  terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air  laut.  Dampak :
                       menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan

                       pariwisata.
                   5.  Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh

                       manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya:
                       terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.



               Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional


                   1.  Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .

                       kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan.
                       Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap

                       yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain.

                       Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.
                   2.  Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker

                       ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan oleh
                       sistem  penampungan yang  bocor atau kapal tenggelam  yang  menyebankan lepasnya

                       minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung
                       gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan

                       permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis

                       terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.



                        Para  peneliti  dan  ilmuwan  yang  bergerak  di  bidang  lingkungan  sudah  sangat  ngeri

               membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran

               akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi
               kalau melihat tingkat kesadaran masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum,

               di  kalangan  pemimpin  pun  kesadaran  masalah  lingkungan  ini  masih  belum  merata.

               Di tengah kondisi di atas dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada tingkat global. Kyoto
               Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat dan masih akan diberlakukan secara efektif

               mulai  tahun 2007. Isi  utama  Protokol ini  adalah upaya pengurangan emisi  enam gas  yang
               mengakibatkan kenaikan suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis


                                                                                                           12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17