Page 105 - Modul 2 Dinamika_Neat
P. 105

4.5.3.  Hukum Kekekalan Momentum Sudut

                  Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa jika suatu sistem dalam keadaan
                  terisolasi  dimana  tidak  ada  gaya  atau  torka  luar  yang  bekerja  pada  sistem  tersebut  maka

                  besarnya momentum sudut yang dimiliki oleh sistem ada tetap atau dengan kata lain tidak
                  ada  perubahan  momentum  sudut  sistem  (momentum  sudut  kekal).  Secara  matematis

                  pernyataan ini dapat dituliskan dalam persamaan berikut:

                                                      ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
                                                         
                                                                  ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
                                                 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ =          = 0 ⟹            =               
                                                     
                                                          
                                                            (      −       )
                                                                1
                                                              1
                                                                       2
                                                                     2
                                                         ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ =
                                                             
                                                                  ∆  
                                                           (      −       )
                                                                      2
                                                               1
                                                                    2
                                                             1
                                                       0 =
                                                                ∆  
                                                              −       = 0
                                                           1
                                                         1
                                                                  2
                                                               2
                                                                =      
                                                                    2
                                                          1
                                                             1
                                                                  2
                  Dengan     dan     masing-masing merupakan nilai momen inersia sistem untuk keadaan awal
                                 2
                           1
                  dan keadaan akhir sedangkan     dan     masing-masing merupakan nilai kecepatan sudut
                                                  1
                                                          2
                  sistem untuk keadaan awal dan keadaan akhir.
                  Contoh Soal      Sebuah  piringan  berbentuk  silinder  pejal  homogen  mula-mula  berputar
                                   pada porosnya dengan kelajuan sudut 4 rad/s. Massa dan jari-jari piringan
                                   adalah 1 kg dan 0,5 meter. Ketika piringan sedang berputar, di atas piringan
                                   diletakkan cincin yang mempunyai massa dan jari-jari 0,2 kg dan 0,1 meter
                                   sehingga  piringan  dan  cincin  berotasi  secara  bersama-sama.  Pusat  cincin
                                   tepat berada di atas pusat piringan. Tentukan kelajuan sudut piringan dan
                                   cincin!

                  Jawaban          Misalkan silinder dianggap bermassa M dan jari-jari R dan cincin bermassa
                                                                                            1
                                   m dan berjari-jari r. Momen inersia silinder homogen    =       sedangkan
                                                                                                 2
                                                                                            2
                                                               2
                                   momen inersia cincin    =     
                                   Keadaan awal sistem hanya terdiri dari sebuah silinder yang berputar
                                   Keadaan akhir sistem terdiri dari silinder dan cincin
                                   Ketika  cincin  di  letakkan  tepat  di atas  silinder  dengan  pusat  cincin  tepat
                                   berada  di  atas  pusat  silinder,  tidak  ada  momen  gaya  luar  yang  bekerja,
                                   sehingga momentum sudut sistem dalam hal ini bernilai kekal.
                                                                        =   
                                                                        
                                                                             
                                                                        =      
                                                                     
                                                                        
                                                                               
                                                                            
                                                          1           1
                                                               2
                                                                                  2
                                                                           2
                                                                   = (      +      )   
                                                          2           2                 
                                                    1    2              1
                                                    2                   2  1 ∙ 0.25 ∙ 4
                                                                                                   2
                                               =  1              =  1                    = 4       /  
                                                
                                                       2
                                                              2
                                                 (      +      )   ( 1 ∙ 0.25 + 0.2 ∙ 0.01)
                                                  2                 2
                                                                                                          100
   Modul 2 DINAMIKA PARTIKEL
   100   101   102   103   104   105