Page 22 - Desain 5 (1)
P. 22
Tahapan penerjemahan nilai non-benda
Berikut ini adalah tahapan penerjemahan nilai non-benda, sebagai berikut.
1. Pemahaman terhadap makna simbol
2. Mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk
3. Mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan
Contoh:
simbolis:Burung Enggang → Makna:Leluhur turun memberikan perlindungan → Kata
kunci:Burung Enggang dan Perlindungan → Kerajinan:Tekstil bermotif Burung Enggang
Kuning: Abstrak atau Non-benda
Biru: Benda
Pencarian Ide Produk
Jika Anda telah mengenal berbagai macam kekayaan budaya non benda pada daerah
setempat, seperti tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbol-simbol, cerita
rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut
dapat mendorong munculnya ide dalam pembuatan produk kerajinan.
Sebuah ide bisa muncul dengan tidak ada urutannya, serta tidak lengkap, akan tetapi bisa
juga muncul secara utuh.
Misalnya salah satu dari teman anda bisa saja mempunyai ide tentang suatu bentuk unik
yang akan diciptakan.
Ide bentuk tersebut akan menuntut anda untuk memikirkan teknik apa yang cocok
digunakan serta produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Jika salah satu dari teman
anda juga bisa saja menemukan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin
dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan
pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda,
mulailah dengan memikirkan hal-hal seperti di bawah ini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok
belajar dengan sistem curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini,
setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang
bermacam ragamnya dengan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya
ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan
atau sketsa. Yang menjadi kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok belajar
adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling
menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan pengembangan dari
ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat
dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan
keberanian anda untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal anda berkarya
di masa.