Page 54 - E-MODUL PMKR
P. 54
D. Pemeriksaan sistem pendinginan
Penyebab terjadinya sistem pendingin bocor bisa karena pemakaian
yang lama dan perawatan sistem pendingin yang kurang teratur dapat
menyebabkan kebocoran yang mengganggu sirkulasi air pendingin.
Pemeriksaan dan pengujian dalam sistem pendinginan merupakan proses
pemeriksaan kebocoran dalam sistem pendinginan. Pemeriksaan kebocoran
dalam sistem pendinginan memerlukan suatu alat, yaitu radiator pressur
tester dan radiator cap tester, Alat ni juga digunakan untruk melihat kondisi
i
dari tutup radiator.
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan dengan menggunakan
Radiator Cup Tester :
1. Pemeriksaan tutup radiator
Dengan radiator cup tester dapat diketahui apakah ada kebocoran
pada tutup radiator atau tidak. Kebocoran ini akan menyebabkan air
pendingin pada radiator menjadi berkurang. Kebocoran akan lebih
jelas lagi apabila ada goncangan pada radiator. Kebocoran pada tutup
radiator dapat dikertahui dengan menggunakan radiator pressure
dengan terkanan pembukaan standar 74 - 103 k.Pa (0.75 - 1.05
kgf/cm², 10.7 - 14.9 psi) dan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa
(0.6 kgf/cm², 8.6 psi).
Buka tutup radiator, Hati-hati jika mesin dalam keadaan masin panas,
tunggu hingga dingin untuk mencegah terjadinya bahaya panas,
karena dalam keadaan mesin masih panas cairan dan uap yang
bersuhu tinggi bertekanan dapat saja menyembur keluar.
Memilih Adapter, Pilihlah adapter yang tepat sesuai dengan ukuran
tutup radiator. Pasang tutup radiator pada adapter kemudian pasang
adapter pada radiator cap tester.
Kemudian pasang tutup radiator pada radiator cap tester (alat uji tutup
radiator). Periksa Tutup Radiator, Pompa tutup radiator dan perhatikan
jarum tekanan (pressure gauge) pada pompa tangan. Pressure gauge
harus menunjukan kisaran tekanan 0.9 Bar atau 14.7 PSI. Jika
tekanan lebih dari atau kurang dari spesifikasi maka gantilah tutup
radiator.
Gambar 3.13 Penggunaan Radiator Cup Tester
51