Page 20 - @BIP
P. 20
Page 3
tersebut, sehingga penggunaan tanaman yang dilakukan pada
masyarakat hingga saat ini masih bertahan. Hal tersebut
diperkuat oleh pendapat Walujo (2011) bahwa etnobotani
merupakan studi tentang hubungan manusia dengan dengan
tumbuhan, mamahami hubungannya dengan lingkungan tempat
tinggal masyarakat, dan lebih fokus pada pespektif manusia,
alam, dan tumbuh-tumbuhan dalam konteks budaya.
Budaya atau adat istiadat ini kadangkala hanya diperta-
hankan oleh masyarakat tertentu seperti masyarakat suku. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Rahul (2013) bahwa
etnobotani akan sangat berguna ketika informasi tersebut
dapat diperoleh pada masyarakat suku baik yang terisolasi
maupun mengisolasikan diri. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang
pengetahuan masyarakat lokal mengenai persepsi dan konsepsi
budaya masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai
kebutuhan utama dan tetap menjaga kelestariannya.
Pemanfaatan tumbuhan pada masyarakat etnik lebih banyak
dibanding pada masyarakat dengan kehidupan modern.
B. Perkembangan Etnobotani
1. Perkembangan Etnobotani di Dunia
Etnobotani merupakan suatu studi baru, tetapi studi
tanaman berguna telah sebagai suatu ilmu tertua di dunia.
Perkembangan etnobotani diawali pada tahun 1893 koleksi unik
benda-benda botani dipamerkan di Chicago pada World’s Fair
yang menarik perhatian dan imajinasi seorang toko arkeolog
dari Amerika yang tertarik pada tanaman yakni John William
Harshberger. Koleksi tersebut membuat Harshberger terinsipirasi
untuk mengusulkan suatu bidang studi baru yang ditulis pada
jurnal botani dalam sebuah artikel berjudul “The purposes of
ethnobotany”. Harshberger menekankan etnobotani akan mem-