Page 21 - @BIP
P. 21

Page  4



                      bantu       dalam       menjelaskan         posisi     budaya        suku     yang
                      memanfaatkan          tanaman      baik   untuk    makanan,      tempat     tingga
                      ataupun       pakaian.      Akhirnya     pada      tahun     1895,    etnobotani

                      pertama       kali   diperkenalkan       oleh    John    William    Harshberger
                      dengan  memberikan  perhatian  khusus  tentang  tumbuhan  yang

                      digunakan       oleh   masyarakat       primitif   dan   aborigin     (Carlson    &
                      Maffi, 2004).
                             Konsep  etnobotani  Harshberger   yang   merekam peman-
                      faatan      tanaman       pada      orang-orang        primitif    tidak    dapat

                      disangkal      memiliki    ruang    lingkup     yang    terbatas     tetapi    bagi
                      Harshberger  itu  adalah  permulaan.  Beberapa  sarannya  adalah

                      membuat         kebun     etnobotani       yang      menampilkan         tanaman
                      penting      berdasarkan       budaya      tertentu,    sebagai      perangsang
                      minat     bagi   orang     lain,   menyediakan       spesimen      dan    peluang

                      untuk  studi  ilmiah  lanjutan.  Maka  dari  itu,  banyak  yang  terpikat
                      terutama         para      peneliti      untuk       memulai        dokumentasi
                      pengetahuan         etnobotani      pada     orang     dan    budaya     tertentu.

                      Kemudian       pada     tahun    1916,   istilah   etnobotani    dikembangkan
                      oleh    Robbins      yang    menyatakan        bahwa      harus     menunjukkan
                      pemahaman           tentang      tumbuhan        dan      peranannya        dalam

                      kehidupan masyarakat.
                             Pada tahun 1994, seorang antropolog Richard Ford  mener-
                      bitkan    skema     “tree-ring”    untuk    merepresentasikan         etnobotani

                      sebagai      suatu   disiplin.   Istilah   etnobotani     dikembangkan         oleh
                      Richard      Ford    pada     tahun    1997    dengan      penekanan       bahwa
                      etnobotani       bukan     hanya     digunakan       oleh    masyarakat       lokal

                      tetapi    harus   dapat    digunakan      oleh   masyarakat       secara    umum.
                      Menurut       Anderson        (2001),    foto-foto       yang     menarik      dan

                      penelitian  partisipatif  dari  karya  Richard  Evans  Schultes  (1915-
                      2001)  tentang  sistem  penyembuhan  Amazon  telah  mengilhami
                      seluruh  generasi  etnobotani  dan  mengangkat  profil,  status  dan
                      legitimasi  penyembuh  (tabib)  tradisional  dan  spesialis  lain  baik

                      di dalam maupun diluar komunitas.
                             Lebih   lanjut   etnobotani   kuantitatif   diperkenalkan   oleh

                      Philips    bersama       rekan-rekannya        pada     tahun     1994    dengan
                      menghitung pentingnya hasil alam (hutan) bagi masyarakat dan
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26