Page 85 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 85
Kemudian Anisa mengambil sebatang kayu dan membuat
lingkaran yang cukup besar di tanah." Lalu tim tikus berkumpul di
tengah, mereka harus bisa melarikan diri dari lingkaran ini. Tim
kucing harus berjaga di garis lingkaran itu." Ucap Anisa. "Okey aku
yang akan mewakili tim laki-laki. Kalian setuju tidak?" tanya Dika
kepada teman-temannya.
Rio bersorak sorai menyetujui pendapat Andre sembari
menyemangatinya. "Kalau begitu Sri yang mewakili tim kita ya?"
Tanya Via kepada Sri "eh aku takut Via" sanggah Sri "tidak apa-apa,
menang atau kalah sama saja kok. Ini kan permainan "ucap Anisa
"baiklah akan aku coba" kata Sri. Mereka pun suit dan hasilnya tim
perempuan menjadi tikus . "Baiklah kita mulai ya satu dua tiga"
teriak Anisa.
Mereka akhirnya bermain dengan riang, dihiasi tawa dan
teriakan anak-anak perempuan. Setengah jam berlalu, hasilnya tim
anak perempuan berhasil melewati lingkaran. "Kalian ternyata gesit
juga ya" kata Rio "hahaa makanya jangan sembarangan memandang
orang. Sri itu cantik, khas sawo matang" ucap Anisa "Iya tuh kalian
harus minta maaf kepada Sri" tambah Via "Kami minta maaf ya
Sri"ucap Rio dan Andre.
"Nah gitu dong, lain kali gak boleh gitu lagi ya. Sri mau
memaafkan mereka tidak? Apa disuruh menari dangdut dulu baru
mau dimaafkan?" Ledek Anisa "Hahaha gak perlu kok, aku mau
memaafkan mereka" kata Sri. Mereka pun tertawa bersama.
Semenjak saat itu, Sri tidak lagi diganggu oleh anak anak laki-laki
itu.
81