Page 48 - Modul Instalasi Penerangan Listrik
P. 48
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
Pengukuran resistansi dicapai dengan empat terminal, yang
disebut kontak Kelvin. Dua terminal membawa arus dari meter (C1,
C2), sedangkan dua lainnya memungkinkan meteran untuk mengukur
tegangan resistor (P1, P2). Dengan jenis meteran ini, setiap penurunan
tegangan yang disebabkan oleh resistansi dari pasangan kabel pertama
dan resistansi kontaknya diabaikan oleh meteran.
Ohmmeter resistansi rendah adalah salah satu peralatan uji yang
paling sering digunakan dan dapat digunakan untuk mengukur
resistansi berbagai jenis peralatan seperti pemutus sirkuit dan kontak
saklar, kabel dan busway, transformator dan generator, belitan motor,
dan sekering.
4) Alat Uji Hipotential (AC/DC/VLF)
Pengujian ketahanan dielektrik (atau hipot) memeriksa insulasi
yang baik pada peralatan tegangan menengah dan tinggi, kebalikan dari
uji kontinuitas. Isolasi ditekankan di atas nilai nominal untuk
memastikan kebocoran arus minimal dari insulasi ke tanah.
Perangkat uji hipot terdiri dari kabel tegangan tinggi, kabel
balik, dan kabel ground. Kabel tegangan tinggi terhubung ke perangkat
yang diuji dengan semua komponen lain yang diarde dan arus yang
dihasilkan diukur melalui arus balik.
Jika arus balik terlalu banyak, proteksi internal set uji akan trip.
Uji hipot adalah uji “go, no go”, artinya arus bocor tidak boleh trip set
uji tetapi tidak ada nilai minimum yang dapat diterima.
Tegangan keluaran dapat berkisar dari 1kV-100kV+ ac pada
frekuensi saluran atau dc tergantung pada perangkat yang diuji.
Pengujian ketahanan frekuensi sangat rendah (VLF) adalah penerapan
bentuk gelombang sinusoidal AC, umumnya pada 0,01 – 0,1 Hz, untuk
menilai kualitas isolasi listrik pada beban kapasitif tinggi, seperti kabel.
5) Set Tes Arus Tinggi
Satu set pengujian arus tinggi dapat terdiri dari dua bagian yang
dikenal sebagai “unit kontrol” dan “unit keluaran”, atau fungsi-fungsi
Penerapan standard dan peraturan instalasi tenaga listrik 36