Page 47 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 47

 “Sesungguhnya ilmu itu adalah yang bersandar pada dalil, dan yang bermanfaat darinya adalah apa yang dibawa oleh Rasul. Maka sesuatu yang bisa kita katakan ilmu itu adalah penukilan yang benar dan penelitian yang akurat.”20
Lebih lanjut Ibn Taimiyyah raḥimahullāh mengaitkan erat antara keyakinan dan ilmu. Seseorang yang yakin berarti menunjukkan bahwa ilmu telah bersemayam di dalam dirinya. Dengan kata lain, kalau pemikiran-pemikiran filosofis seperti yang berlaku dalam metafisika tidak mendatangkan keyakinan, itu berarti pemikiran- pemikiran tersebut belum bisa dikatakan ilmu. Karena kalau memang pemikiran-pemikiran seperti itu berstatus ilmu, pasti akan mendatangkan keyakinan.21 Dengan keyakinan ini pula kadar keilmuan seseorang kemudian bisa diukur secara mudah. Kriterianya adalah ilmu dan amal. Jika seseorang sudah bisa mengamalkan ilmunya itu berarti orang tersebut sudah betul-betul yakin, dan itu juga berarti bahwa kadar keilmuannya sempurna. Tapi jika ia belum mampu mengamalkan ilmunya, berarti hatinya masih lalai belum yakin sepenuhnya, dan itu pertanda bahwa ilmunya belum sempurna, walaupun tidak dikatakan ia tidak mempunyai ilmu sama sekali.22
Kemudian yakin itu melahirkan dua perkara; pengetahuan hati dan amal hati. Karena terkadang seorang hamba sudah tahu sebuah ilmu dengan pasti tapi bersamaan dengan itu dalam hatinya masih ada keraguan untuk mengamalkan apa yang dituntut oleh ilmunya itu. Seperti seorang hamba yang tahu bahwasanya Allah Pengatur segala sesuatu dan Penguasanya, tidak ada Pencipta selain-Nya, apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki- Nya tidak akan terjadi, ilmu seperti ini terkadang disertai ketenangan
20 Taqiy al-Dīn Aḥmad ibn ‘Abd al-Ḥalim ibn Taimiyyah, Majmū‘ Fatāwā Syaikh al- Islām Aḥmad ibn Taimiyyah, taḥqīq ‘Abd al-Raḥman ibn Muḥammad ibn Qāsim al- ‘Ashimi al-Najdi al-Ḥanbali, Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1418H/1997M, jil. 6, hlm. 388. Selanjutnya ditulis Ibn Taimiyyah, Majmū‘ Fatāwā.
21 Ibid, jil. 3, hlm. 329.
22 Nashruddin Syarif, Konsep Ilmu Menurut Ibn Taimiyyah, Bogor: UIKA, 2010.
sejarah tamadun islam 2
33



























































































   45   46   47   48   49