Page 117 - PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS
P. 117
6. Perineum (tanda redness, echimosis, odema, discharge,
approxtimation – REEDA).
7. Keluhan dan lokasi nyeri.
8. Terapi IV: jenis cairan dan jumlah tetesan, medikasi tambahan,
kulit di sekitar pemasangan IV line.
9. Urine output: waktu terakhir berkemih, kondisi kateter bila
terpasang, warna, karakteristik, dan jumlah urine.
10. Insisi abdomen (SC) bila ada.
11. Tingkat kelelahan, kemapuan pergerakan ektremitas, tanda
Homan, pergerakan lutut pada ibu pasca – anestesi.
Pengkajian awal tersebut untuk memastikan kondisi ibu dalam
keadaan stabil. Selain informasi tersebut, perlu juga digali informasi
pelengkap yang meliputi:
1. Kehamilan, paritas.
2. Waktu dan jenis persalinan (termasuk vacuum, forceps, dan lain –
lain).
3. Anestesi atau terapi selama persalinan.
4. Riwayat medis dan pembedahan, seperti DM, penyakit jantung,
dan hipertensi.
5. Terapi medis rutin dan alasan penggunaan obat tertentu.
6. Makanan dan riwayat alergi.
7. Metode pemberian makanan pada bayi.
8. Kondisi kesehatan bayi
9. Tes laboraturium bila perlu.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada kondisi post
partum antara lain sebagai berikut.
1. Nyeri dan ketidaknyamanan.
2. Kelelahan dan kelemahan fisik.
3. Perubahan pola eliminasi.
4. Devisit volume cairan.
5. Resiko injuri.
Panduan Praktik Laboratorium | 110