Page 206 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 206
202 Kompendium
Malaikat adalah ciptaan Allah. Sebagian dari mereka tetap tinggal dan setia kepada-Nya,
dalam kehadiran-Nya, melayani Allah dan Gereja. Dan, mereka dipersatukan dengan semua
orang yang selamat dalam kemuliaan surga.
Sebagaimana dalam penglihatan tangga Yakub – ”Malaikat-malaikat Allah turun naik
di tangga itu” (Kej 28:12) – para malaikat adalah pembawa pesan yang penuh daya dan tidak
kenal lelah menghubungkan surga dengan bumi. Antara Allah dan manusia tidaklah terdapat
kesunyian dan tanpa komunikasi, tetapi ada percakapan terus-menerus dan pertukaran
personal tanpa henti. Komunikasi ini ditujukan bagi manusia karena itu manusia harus
mengasah ketajaman telinga rohaninya untuk bisa mendengar dan memahami bahasa
malaikat ini yang membawa sabda-sabda yang baik, perasaan-perasaan suci, tindakan belas
kasihan, perbuatan-perbuatan kasih, dan hubungan-hubungan yang membangun.
Inilah yang kita mohon kepada malaikat pelindung kita, terungkap dalam doa yang
terkenal dari devosi populer Katolik:
”Malaikat Allah,
engkau yang diserahi oleh kemurahan Allah
untuk melindungi aku
terangilah, lindungilah,
bimbinglah, dan antarlah aku.
Amin.”
Lukisan yang disajikan di sini menggambarkan sekelompok malaikat ”apteri” (tanpa
sayap) yang berdoa dan bernyanyi. Mereka memakai pakaian suci yang mewah untuk
menunjukkan bahwa mereka diberi tugas melaksanakan suatu upacara liturgi yang agung.
Di samping sebagai pembawa pesan Allah yang dikirim untuk menyatakan kekuasaan
kehendak-Nya kepada manusia, malaikat juga melaksanakan pelayanan memuji Allah dalam
liturgi surgawi yang abadi (bdk. Why 8:2).
_________
Jan Van Eyck, Angelic Singers, Polyptych in the Cathedral of Gand.