Page 26 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 26
22 Bagian Satu:Pengakuan Iman
”Bapa kaum beriman” (Rom 4:11.18). Contoh yang kedua, Santa Perawan Maria
yang seluruh hidupnya menjadi kesaksian sempurna ketaatan iman: ”Terjadilah
padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38).
27. Apa artinya percaya kepada Allah bagi seseorang dalam praktek
hidupnya?
150-152 Artinya, setia kepada Allah, mempercayakan hidup kepada-Nya, dan meng-
176-178 amini semua kebenaran yang diwahyukan Allah karena Allah adalah Kebenaran.
Ini berarti percaya kepada satu Allah dalam tiga Pribadi, yaitu Bapa, Putra, dan Roh
Kudus.
1. Qual e ` il disegno di Dio per l’uomo?
28. Apa ciri-ciri iman?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura 1-25
Iman adalah keutamaan adikodrati yang mutlak perlu bagi keselamatan. Iman
153-165 bonta ` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
179-180 adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan tersedia bagi semua orang yang dengan
183-184 beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
rendah hati mencarinya. Tindakan iman adalah tindakan manusiawi, yaitu tindakan
dari intelek manusia – terdorong oleh kehendak yang digerakkan oleh Allah – yang
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
dengan bebas mengamini kebenaran ilahi. Iman juga pasti karena mempunyai dasar
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
pada Sabda Allah, iman bekerja ”oleh kasih” (Gal 5:6); dan iman berkembang te-
della sua eterna beatitudine.
rus-menerus dengan mendengarkan Sabda Allah dan doa. Dengan iman, bahkan
sekarang ini juga, orang mencecap kegembiraan surga.
29. Mengapa tidak ada kontradiksi antara iman dan ilmu?
CAPITOLO PRIMO
159 Walaupun iman itu mengatasi akal budi, tidak pernah ada kontradiksi antara
L’UOMO E « CAPACE » DI DIO
iman dan ilmu karena kedua-duanya berasal dari ` Allah. Allah sendirilah yang
memberikan, baik terang akal budi maupun terang iman kepada kita.
”Aku percaya untuk mengerti,
dan aku mengerti untuk percaya lebih baik” 30
2
(Santo Agustinus)
2. Perche ´ nell’uomo c’e ` il desiderio di Dio?
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo 27-30
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e ` spesso ignorato, 44-45
´
´
Dio non cessa di attirare l’uomo a se, perche viva e trovi in lui quella
pienezza di verita ` e di felicita ` , che cerca senza posa. Per natura e per
vocazione, l’uomo e ` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
mo la sua fondamentale dignita ` .
3. Come si puo ` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe ` dal mondo e dalla persona umana, 31-36
l’uomo, con la sola ragione, puo ` con certezza conoscere Dio come origine 46-47
e fine dell’universo e come sommo bene, verita ` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra 37-38
molte difficolta ` . Inoltre non puo ` entrare da solo nell’intimita ` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non
