Page 27 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 27
1. Qual e ` il disegno di Dio per l’uomo?
1Dio, infinitamente perfetto e beato in se stesso, per un disegno di pura 1-25
bonta ` ha liberamente creato l’uomo per renderlo partecipe della sua vita
beata. Nella pienezza dei tempi, Dio Padre ha mandato suo Figlio come
Seksi Satu: ”Aku Percaya” – ”Kami Percaya” 23
redentore e salvatore degli uomini caduti nel peccato, convocandoli nella
KAMI PERCAYA
sua Chiesa e rendendoli figli adottivi per opera dello Spirito Santo ed eredi
30. Mengapa iman itu tindakan pribadi dan sekaligus gerejawi?
della sua eterna beatitudine.
Iman adalah tindakan pribadi sejauh menjadi jawaban bebas pribadi manu- 166-169
siawi kepada Allah yang mewahyukan Diri-Nya. Tetapi, sekaligus merupakan 181
CAPITOLO PRIMO
tindakan gerejawi yang mengungkapkan dirinya dalam pengakuan ”Kami percaya”.
Kenyataannya, Gerejalah yang percaya, dan dengan rahmat Roh Kudus, Gereja
`
L’UOMO E « CAPACE » DI DIO
mendahului, memunculkan, dan memperkembangkan iman setiap orang Kristen.
Karena alasan inilah Gereja adalah Bunda dan Guru.
”Tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa
jika tidak mempunyai Gereja sebagai Bunda” 30
2
(Santo Siprianus)
31. Mengapa rumusan iman itu penting?
Rumusan iman itu penting karena dengannya orang beriman dapat meng- 170-171
2. Perche ´ nell’uomo c’e ` il desiderio di Dio?
ungkapkan, menghayati, merayakan, dan saling berbagi kebenaran-kebenaran iman
bersama dengan orang beriman lainnya melalui satu bahasa yang sama.
34Dio stesso, creando l’uomo a propria immagine, ha iscritto nel suo 27-30
32. Mengapa iman Gereja itu hanya satu?
cuore il desiderio di vederlo. Anche se tale desiderio e ` spesso ignorato, 44-45
´
Gereja, walaupun terdiri dari banyak orang dari macam-macam bahasa,
Dio non cessa di attirare l’uomo a se, perche viva e trovi in lui quella
´ 172-175
budaya, dan ritus, mengakui satu iman dalam kesatuan suara; iman yang diterima 182
pienezza di verita ` e di felicita ` , che cerca senza posa. Per natura e per
dari satu Allah dan diwariskan oleh satu Tradisi Apostolik. Gereja hanya mengakui
vocazione, l’uomo e ` pertanto un essere religioso, capace di entrare in co-
satu Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan menunjuk pada satu jalan keselamatan.
Karena itu, kita percaya dengan satu hati dan satu jiwa semua yang terdapat dalam
munione con Dio. Questo intimo e vitale legame con Dio conferisce all’uo-
Sabda Allah, diwariskan langsung atau ditulis, dan diakui oleh Gereja sebagai wahyu
mo la sua fondamentale dignita ` .
ilahi.
3. Come si puo ` conoscere Dio con la sola luce della ragione?
56Partendo dalla creazione, cioe ` dal mondo e dalla persona umana, 31-36
l’uomo, con la sola ragione, puo ` con certezza conoscere Dio come origine 46-47
e fine dell’universo e come sommo bene, verita ` e bellezza infinita.
4. Basta la sola luce della ragione per conoscere il mistero di Dio?
7L’uomo, nel conoscere Dio con la sola luce della ragione, incontra 37-38
molte difficolta ` . Inoltre non puo ` entrare da solo nell’intimita ` del mistero
divino. Per questo, Dio l’ha voluto illuminare con la sua Rivelazione non