Page 56 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 56
52 Bagian Satu: Pengakuan Iman
113. Tuduhan apa yang menyebabkan Yesus dihukum mati?
574-576 Beberapa pemimpin Israel menuduh Yesus telah bertindak melawan hukum,
kenisah di Yerusalem, dan khususnya melawan iman akan satu Allah karena
Dia mengumumkan Diri-Nya sebagai Putra Allah. Untuk alasan inilah mereka
menyerahkan Dia ke tangan Pilatus agar dihukum mati.
114. Bagaimana sikap Yesus sendiri terhadap hukum Israel?
577-582 Yesus tidak menghapuskan Hukum yang diberikan Allah kepada Musa di Gu-
592 nung Sinai, tetapi menggenapinya dengan memberinya interpretasi definitif. Dia
sendiri adalah Pembuat Hukum ilahi yang sepenuhnya melaksanakan Hukum ini.
Terlebih, sebagai Hamba yang setia, Dia mempersembahkan kurban satu-satunya
yang mampu menebus ”pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama
Perjanjian yang pertama” (Ibr 9:15) melalui kematian-Nya.
115. Bagaimana sikap Yesus terhadap kenisah di Yerusalem?
583-586 Yesus dituduh melawan kenisah, tetapi sebenarnya yang terjadi sebaliknya,
593 Dia menghormatinya sebagai ”rumah Bapa-Ku” (Yoh 2:16), dan di sana pulalah
Dia memberikan bagian yang penting dari ajaran-Nya. Tetapi, Dia juga meramalkan
kehancurannya dalam hubungan dengan kematian-Nya, dan Dia menyebut Diri-
Nya sendiri sebagai tempat tinggal definitif Allah di antara manusia.
116. Apakah Yesus bertentangan dengan iman Israel mengenai satu Allah
dan satu penyelamat?
587-591 Yesus tidak pernah menolak iman akan satu Allah, bahkan tidak juga ketika
594 Dia melaksanakan karya ilahi, yang memenuhi janji mesianis dan mewahyukan Diri-
Nya setara dengan Allah, yaitu dalam pengampunan dosa. Namun, panggilan untuk
percaya kepada Yesus dan seruan tobat menimbulkan kesalahpahaman San hedrin
yang mengadili dan menganggap-Nya layak dihukum mati sebagai peng hujat.
117. Siapa yang bertanggung jawab atas kematian Yesus?
595-598 Penderitaan dan kematian Yesus tidak dapat ditimpakan secara serampangan
kepada semua orang Yahudi yang hidup pada zaman itu ataupun kepada keturunan
mereka. Setiap pendosa, yaitu setiap manusia, betul-betul merupakan sebab dan