Page 152 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 152
Nah, dan apa komando saya. daripada negara-negara sosialis, saya Malahan tatkala saya sakit di Wina, jikalau saya memberikan komando
Dengarkan, saudara-saudara! mengucapkan banyak terima kasih ada fihak yang sudah berkata: “Ooo, dari Soekarno kepada kepada rakyat
Gagalkan, hai seluruh rakyat Indonesia, terhadap bantuan mereka di dalam mugo-mugo enggalo mati Soekarno Indonesia, sebenarnya bukannya
gagalkan pendirian “negara Papua” itu! perjuangan kita memasukkan Irian itu.” Didoakan saya lekas mati atau komando dari Presiden Republik
Barat ke dalam wilayah Kekuasaan mengadakan spekulasi “Ooo, Soekarno Indonesia, sebenarnya bukannya
Apa komando saya lagi? Republik. sekarang sudah akan mati.” Pendek komando dari Panglima Tertinggi
kata, “Ooo, tidak ada nanti aksi Irian Angkatan Perang Republik Indonesia,
Hai seluruh rakyat Indonesia kibarkan Marilah kita berjalan terus. Sebagai Barat lagi. Dan kami imperialis bisa bukan komando daripada Panglima
bendera Sang Saka Merah-Putih di Irian yang sudah saya katakan berulang- bersenang-senang lagi.” Besar Pembebasan Irian Barat kepada
Barat itu! ulang, kita sebenarnya tidak berdiri rakyat Indonesia. Tidak! Tapi sebenarnya
sendiri. Saya bertanya kepadamu, hei rakyat adalah komando dari rakyat Indonesia
Tegas saya memberi komando ini, Indonesia, apakah benar aku, kepada rakyat Indonesia sendiri.
batalkan “negara Papua” itu! Kibarkan Hayo, gagalkan “negara Papua”! Hayo, Soekarno, yang menjadi penganjur Tidaklah benar jika saya katakan bahwa
bendera sang merah putih di Irian kibarkan bendera Sang Merah Putih daripadamu untuk memasukkan Irian inilah kehendakmu sendiri, saudara-
Barat! Gagalkan! Kibarkan bendera di Irian Barat! Hayo segenap Rakyat Barat ke dalam wilayah kekuasaan saudara rakyat Indonesia.
kita! Siap sedialah, akan datang Indonesia kita tidak berdiri sendiri. Republik? Tidak. Tidak. Tidak. Saya
mobilisasi umum! Mobilisasi umum yang Lihat! Bukan hanya 92 juta rakyat yang sekedar penyambung lidah daripada Saya sekedar meneruskan naluri
mengenai seluruh rakyat Indonesia ingin menjalankan itu, rakyat-rakyat rakyat Indonesia. Saya melihat di daripada rakyat Indonesia, naluri hati
untuk membebaskan Irian Barat lain, di Asia, di Afrika, di negara- sini, berhadapan muka dengan saya, bangsa Indonesia yang cinta kepada
sama sekali daripada cengkeraman negara sosialis, semuanya membantu perwira-perwira muda. Saya lihat di kemerdekaan. Naluri bangsa-bangsa
Imperialisme Belanda. kita. Kita tidak berdiri sendiri. Lebih situ baju hijau dan baju kaki dril. Di Indonesia yang selalu berjuang untuk
daripada dua ribu juta manusia belakang saya duduklah wakil-wakil kemerdekaan. Saya sekedar meneruskan
Saudara-saudara, inilah bunyi komando memihak kepada kita. Marilah kita daripada pemuda-pemuda. Duduklah bersama-sama dengan saudara
saya, ini! berjalan terus! wakil-wakil daripada semua golongan. saudara sekalian naluri Sultan Agung
Ya kaum buruh, ya kaum tani, ya Hanyokrokusuma untuk mencobah
Disini saya mengucapkan banyak- Dan, saudara-saudara, sebenarnya wanita, ya laki-laki, ya pemuda, ya menjatuhkan kekuasaan Yan Pieterszoon
banyak terima kasih kepada semua saya di sini tidak berbicara sendiri. segenap golongan rakyat Indonesia Coen dari wilayah tanah air Indonesia,
wakil-wakil negara yang membantu Tidak. Ada orang berkata daripada fisik membenarkan ucapan saya. saya sekedar meneruskan naluri dari
kita. Saya mengucapkan terima imperialis: “Ooo, Irian Barat itu ‘kan Imam Bonjol. Saya sekedar meneruskan
kasih kepada wakil-wakil negara di soal Soekarno. ‘Kan hanya Soekarno saja Saya tidak mengucapkan kehendak saya naluri daripada Tengku Imam Tjik
PBB yang telah membantu kita. Baik yang bergembar-gembor. Kalau tidak saja, tetapi tiap-tiap perkataan yang Ditiro. Saya hanya meneruskan
di Asia maupun di Afrika, maupun ada Soekarno, ‘kan sudah padam sama saya ucapkan ini didukung sepenuhnya naluri Djoko Untung Suropati. Saya
negara-negara sosialis. Yah, juga sekali api Irian Barat.” oleh segenap rakyat Indonesia. Dan sekedar meneruskan naluri Pangeran
13
13 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 1377
1366
P